Saya, sebagai praktisi Jomblo aktif semenjak 2013 yah memang sih masih suka kesengsem sama anak ngaji, walau tampangnya biasa saja gak semanis Abang Shaheer Sheekh -yang tingkat kemanisan dan gurihnya setara dengan Martabak Bangka Acun yang di Yos Sudarso itu, rasa Keju seloyang mapuluh rebu- tapi pesonanya itu loh.
"Cinta adalah mubah, merasakannya adalah fitrah, cinta bisa menghantarkan kita ke surga, bisa juga menjerumuskan kita pada neraka. Menyikapinya adalah pilihan kita." -Nurul, mini seri Bicara Cinta, dengan perubahan sesukanya-
Nah ini, sebagian besar pemuda-pemudi Indonesia yang tidak menjunjung tinggi sila ke-5; Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masih beranggapan bahwa Melajang a.k.a Menjomblo adalah pilihan bagi orang-orang yang tak punya pilihan. Mereka yang berganda campuran (pacaran.red) acapkali nyinyir dan menganggap para Tunggal Pria/Wanita ini sebagai kasta kelas bawah. Kadang yah gitu, ada yang depresi akhirnya membanting stir jadi Ganda Putra/Putri. Itu bagi yang udah desperate banget.
Terus ini si Sella maksudnya mau bahas apaan sih?
Heum, begini eeeemh anu gimana yah. Saya juga sudah cukup merasa punya beban kalau ditanya-tanya sama tetua di keluarga :')
Tapi yah alhamdulillah, beberapa kali ada yang datang hingga ke rumah -menandakan kalau saya "laku" dan normal-tapi gak cocok sama orang tua. Ada juga yang datang dari daftar kawan lama tapi cuma sampai pada tahap "mentag" atau yang lebih giyung gitu yah menjanjian ngelamar setelah beres kuliah atau ini itu. Bikin hati gonjang-ganjing banget deh. Mbok yah kalau belum siap nanti-nanti dulu lah.
Jadi maksud saya gini loh, dalam masa-masa "bertapa" ini pasti ada saja godaan syaitonirrojim baik dari kalangan Jin atau Manusia :) Betapa kita harus sangat-sangat paham betul alasan untuk menjomblo (yang sebenernya saya lebih suka kata "lajang" tapi kurang fami-liar) niat dan tekad harus kuat. Bagi yang cewek, masa penantian ini bisa jadi masa pengembangan diri, pelajari segala hal yang bisa jadi ilmunya nanti malah akan membantumu dalam mengarungi bahtera. Buat cowok, masa-masa ini alangkah elok untuk kamu belajar dan belajar terus, bukan hanya menjadi imam shalat yang baik tapi juga jadi "presiden" untuk keluarga kecilmu, paling tidak. Bisa menciptakan GBHN sendiri. Ngerti GBHN, kan?
Memilih jadi jomblo pada waktu dan situasi yang belum memungkinkan untuk menikah adalah Jihad.
Rasulullah saw bersabda : “Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang melawan hawa nafsunya” Hadits ini dishahihkan oleh Nashiruddin al-Bani dalam Shahihul Jami’ (1099).
Berganda campuran tanpa ikatan yang terdaftar di KUA adalah hawa nafsu. Memeranginya adalah kewajiban! Memeranginya adalah Jihad! Apalagi berganda putra/putri :(
Susah memang, melihat mereka bergandeng tangan cengengesan. Tapi percayalah, ada saatnya kita merasakan itu. Deg-degan dan kesengsem yang halal tanpa takut digrebek satpol PP. Ada saatnya.
Photo: Biar lajang tetap senang, koleksi pribadi.
Bandar Lampung,
18 Juli 2015
Lebaran ke-22 dalam keadaan lajang.
0 comments:
Post a Comment