" Take it easy my friend
Grab the chance while you can
It's time for us to move on
Let the world sing you a song..." - Do What You Wanna Do, Mocca -

Salah seorang penulis legendaris yang dimana salah satu karyanya "The Alchemist" menjadi salah satu buku tak lekang oleh waktu, Paulo Coelho pernah berkata...

"Jika kita benar-benar menginginkan sesuatu maka alam semesta akan berkonspirasi untuk mewujudkannya."

Di sini kuncinya, kata "benar-benar", kamu percaya?

Saya dapat kisah (curcol) dari seorang kenalan. Hah? Kenapa saya sebut kenalan? Bukan kawan? Nah ini, kami "berteman" di salah satu jejaring sosial sudah cukup lama, sejak 2012. Saya bahkan bingung, tidak ingat kapan kami pernah saling meng-add dan konfirmasi pertemanan. Hahaha

Bermula dari dia yang acapkali muncul pada beranda, me-like ataupun komentar status saya lalu saya lihat profilenya ternyata anak UPI juga, maka saya pemasaran eh penasaran maksudnya...

"Kang, punten, kita teh kenal dimana yah? Pernah ketemu?"

Kemudian dia menjelaskan, ternyata oh ternyata dia juga anggota komunitas sosial yang dimana dulu saya menjadi sekretarisnya. Kebetulan dia tidak aktif maka kami tidak kenal.

Ternyata, di sinilah salah satu titik balik saya, soal masa depan saya, maaf yah ini saya bukan lagi bicarain soal jodoh-jodohan. Mungkin jodoh dalam hal "visi dan misi" bukan jodoh yang buat bangun rumah dan tangga. Allah menegur saya melalui dia, Fahri namanya, yang untuk kemudian selanjutnya tidak mau disapa "Kang" karena bukan orang Sunda, maka saya panggil "Kak".

Kak Fahri berasal dari Morotai, kamu tau itu dimana??? Apa bahkan baru dengar namanya seperti Teh Atul yang anak Sejarah tapi bahkan gak sadar kalau Morotai ada dalam peta Indonesia,

" Dari ternate kalo mau ke tempat fahri... Ini jalurnya kalo lewat darat.. dari pelabuhan speedboat ternate.. Nyebrang ke sofifi skitar 45 menit.. Setelah itu naik mobil, disana disebit ''OTO''. Ke tobelo sekitar 6 jam.. Dari tobelo baru nyebrang pake ferri sekitar 5 jam... Udah deh nyampe ke kab.Morotai..." - Kak Fahri, melalui What's App -

Itu mungkin cukup memberi gambaran pada kamu, kalau Ternate mah tau kan yah? Kebangetan gak mah!

Kak Fahri adalah orang terjauh yang saya kenal kuliah di UPI, Bandung, sebenarnya banyak juga yang orang luar kuliah di sana, orang luar negeri yah bukan luar angkasa. Tapi, yang istimewa adalah, dia berasal dari salah banyak pulau terpencil di Indonesia. Juga, dia bukan dari Keturunan Kesultanan Gapi, hanya masyarakat biasa seperti saya.

"Iya sell.. Bisa kuliah juga bukan karena orang mampu.. Tapi dapat beasiswa.. Sama adek fahri juga dapat beasiswa tahfidz.." - Kak Fahri, masih melalui What's App -

Masya Allah, saat itu juga ada yang bergetar di dada, ternyata henpon di kantong yang bergetar *intermezo* :p

Ini, saya serius jadi kayak ditampar bolak-balik entah sama siapa, saya waktu itu lagi malas-malasnya. Dipertemukan dengan orang yang punya semangat luaaaaar biasa, membinasakan kemalasan. Walau baru dipertemukan dalam ruang obrolan.

Kayak lirik lagu Mocca di atas, kamu mesti lakuin apa yang kamu mau, katakan apa yang perlu. Kamu punya cita tinggi dan ingin memajukan daerahmu? Kamu mau kuliah untuk itu? Masih mikir kendala biaya?

Sekali lagi, kalau kamu BENAR-BENAR menginginkan itu, semesta bakal bantu atas perintah Sang Penguasa Alam.

Caranya?

Pernah naksir si dia kan? *ehem*

Untuk dapetin perhatiannya pasti kamu carper.

Nah, ke Allah juga gitu!!!

Ridho Allah itu mesti di jemput, dekati Dia, minta-mintalah yang banyak. Kamu kejar akhirat, dunia kejar kamu.

Jemput "Asam"-mu yang di gunung walau kamu cuma "Ikan" di laut. Bisalah, Kak fahri aja yang dari laut (Morotai) bisa ke gunung (Bandung).

Yah kan? Hehehe.

" Semuanya karena Allah.. Dan jutaan do'a2 dari orang tua dan saudara se aqidah hingga fahri bisa dapat beasiswa ini..."

Kak fahri menutup obrolan karena saat itu mau Ashar, lagi-lagi, semuanya tak luput dari...

Doa Orang Tua.

Jadi sekarang, saya mau makin banyak-banyak ngemis ke Ibu buat bantu utarakan doa. Meng-upik-abu-kan diri bagi Beliau, biar makin Bahagia dan Ridha. Kamu juga, kan?

Oh yah, Ibu saya sudah bulannya mau lahiran, tolong bantu doa yah! :) terimakasih.


Bandar Lampung,

6 Juli 2015

lagi deg-degan nunggu Badai lahir.