Namanya Dimas Bayu Catur Selvana, anggota ke-empat dari Genk Selvana Sibling. Lahir pada Sabtu Kliwon di Desember 2008, tanggal 13. Konon, Dia lahir pada Raja-nya hari, menurut orang Jawa sih. Dan memang, hingga kini Dek Bayu yang terpaut 15 tahun dengan saya itu selalu menjadi Raja di rumah, secara simbolis.

Bayu selalu memiliki cara ampuh membuat kami ketawa ngakak, berfikir keras atau hanya sekedar geleng kepala. Saya gak tau yah anak lain bagaimana, tapi saya tetap yakin kalau Bayu adalah yang paling istimewa walau dia belum pernah rangking satu di Sekolah lah mengeja t-o-m-a-t aja dibacanya matto.

Tapi, Bayu cukup getol dalam menghafal doa sehari-hari serta Juz Amma. Pada awalnya dia bilang,

"Bayu cuma mau ngapal doa makan, sudah makan, masuk wc sama keluar wc."

Tapi alhamdulillah, beberapa doa lain kini sudah dikuasainya.
Soal puasa juga,

"Yah, Bayu puasa senin sampe jum'at aja entar sabtu minggu libur,"

Itu gara-gara jadwal Dia ke Madrasah cuma senin-jum'at, kan kalau tidak Ngaji berarti tidak ditanya Abi Mukmin "Bayu puasa, gak?".

Kemarin sebelum jalan-jalan ke Taman Dipangga untuk kemudian ke Madrasah, kami mampir ke BSM. Berhubung BSM adalah Bank berbasis syariah maka wajar kiranya tayangan televisi yang disetel juga beraroma keislaman, saya lupa channel apa, yang jelas dari Arab dan sedang menampilkan suasana Masjidil Haram.

"Ni, itu dimana?".

Bayu tiba-tiba menoel saya yang sedang isi blanko setoran tunai.

"Di rumah Allah," jawab saya.

"Berarti Allah adanya di sana doang?"

Saya langsung meletakkan pena dan mengajak Bayu duduk, rasanya perlu memberi penjelasan agar Dia tidak salah tangkap, sesuai usianya. Ini cukup sulit, menuntut insting keibuan tingkat mahir dalam mengayomi.

"Bayu rumahnya dimana?" Tanya saya.

"Di Pasifik," tungkasnya.

"Terus kok ada di sini?"

"Yah kan bisa ada dimana-mana, kalau mau."

"Allah juga gitu." Tutup saya sambil membelai kepalanya yang punya uyeng-uyeng dua.

***

Setibanya di Taman, Bayu minta di foto-foto, gaya banget. Haha.
Tak terasa, Adzhan Ashar berkumandang. Dan hal mengejutkan terjadi,
Bayu Shalat di Taman!
Saya tanya kenapa shalat di Taman,

"Kan Allah itu ada dimana-mana yah Ni, jadi di Taman juga ada, jadi Bayu shalat sini aja gapapa," Bayu menjawab lugu.

"Taunya Allah ada di Taman?"

"Tamankan indah, pasti Allah mau ke sini..."

Saya cuma bisa senyum-senyum, Dek Bayu, kamu memang lucu.

"Ni," mendadak Dia berujar lagi.

"Apa?"

"Uni kamarnya diberesin yah, biar rapih dan indah, biar Allah mau main ke sana." Tutupnya lalu beralih pada mainan puzzle yang kami beli seharga dua rebuan di Taman.

Kemudian saya jadi menyadari bahwa:

"Hati ini juga mesti diberesin, dibuat indah dan bersih! biar Allah senang berada di sini."

Bayu, Uni padamulah, hahaha.


Bandar Lampung,
1 Juli 2015


Lagi usaha bangunin Bayu sahur, kan ini Rabu, mesti puasa, belum libur.

Nb: koleksi photos dek bayu.