Wanita mengalami tiga fase dalam hidupnya. Fase pertama terjadi pada masa kanak-kanak (0-12 tahun), fase kedua pada usia produktif (13-44 tahun), dan fase ketiga adalah fase menopause (lebih dari 45 tahun). Pada fase produktif ini, hormone reproduksi esterogen dan progesteron mulai meningkat kinerjanya pada tubuh. Pada wanita, salah satu tandanya adalah Get Period/Menstruasi/Datang Bulan.

Kali ini, Saya mau membahas sesuatu yang berkaitan dengan upaya "penghambat" period/menstruasi pada Wanita usia produktif. Yaitu, program Keluarga Berencana as known as KB. Sebagai wanita dewasa pada usia produktif, tentu sudah tidak perlu malu-malu lagi yah membahas tentang program KB. Apalagi Kalau sudah menikah. Nah, malam ini, Saya mau berbagi sedikit cerita mengenai Program KB berdasarkan pengalaman pribadi. Dan apakah benar menstruasi berpengaruh pada suasana hati?

Source: Pinterest


Akhir Februari 2017 ini, Saya suntik KB yang 1 bulan. Yup, benar. Saya mengambil keputusan suntik KB. Bukan karena Saya kepengen "enak-enak" tanpa khawatir hamil. Dan percaya lah, itu adalah pilihan yang berat. Bermula dari hasil medical check up Saya pada salah satu klinik akreditasi A di bilangan Jakarta Timur. Yah, Saya yang sedang tidak mengandung namun hormone HCG-nya cukup tinggi. Saya bahkan bertanya pada Kang Cahya yang anak Kimia (oke gue tau mestinya nanya ke anak Biologi), apakah mungkin seseorang yang tak tengah pregnant boleh punya HCG tinggi. Tapi, Beliau juga merasa hampir tidak mungkin. Ah, mungkin Saya terlalu subur. Itu adalah kemungkinan yang Saya mungkin-mungkinkan saja karena saat itu belum kepikiran kemungkinan yang lain. Wallahualam. Jadi, Saya check ke Bidan. Dan disarankan untuk suntik "Vitamin". Oke, Saya mengiyakan. Dua minggu setelah itu, Saya check up lagi. Dan kali ini, HCG Saya normal. Sehingga Saya bisa dengan mulus mengurus berkas lain yang berkaitan dengan keberangkatan Saya ke Negeri Singa.

Tapi, ternyata injection effect ini tidak berjalan mulus seperti ekspektasi Saya. Jadwal menstruasi Saya berantakan. Bahkan bisa dibilang sangat kacau. Sebelumnya Saya selalu rutin setiap bulan dan terjadi dalam 5-7 Hari. Kini belum begitu lagi. Bahkan, saat bulan puasa, Saya punya period sampai 20 hari. Dan itu sangat menggangu. Kemudian, Saya tidak mengalami period lagi. Hanya sesekali flek. Nah, baru minggu ini Saya kembali in my period. Rasanya tuh seperti orang yang sudah menikah menanti-nanti punya momongan kali yah. Begitulah perasaan Saya ketika get my first period after long time. Tubuh jadi lebih enakeun.

Berdasarkan pengalaman Saya, jadi deh Saya menyarankan kepada teman-teman terdekat (yang Saya kenali dan mengenali Saya secara "utuh") untuk tidak suntik KB. Saya kira, effect pada tiap tubuh orang akan berbeda. Namun, kembali lagi, pada pertimbangan-pertimbangan. Saya yakin, teman-teman pasti bisa berfikir lebih jernih dibanding Saya. Dan, Saya hanya menyarankan berdasar effect yang Saya tengah rasakan.

Dan karena sekian lama tidak menstruasi, Saya yang biasanya mudah ease. Sekarang malah mudah disease. Baik secara jiwa maupun raga. Selain pilek (imun tubuh menurun), Saya juga gampang tersinggung. Balik lagi deh seperti anak Singa yang terlalu lama tidak diuwel-uwel Mama-Papahnya. Apalagi, Babacil tengah melaut. Saya jadi susah mau nyalurin air cerita. Jadi deh pikiran dan hati Saya mirip kolam renang yang keujanan terus belum dikuras. Kotor, banyak sampah sampe lumutan.




Segitu dulu yah malam ini, butuh tidur sebentar.






Tampines, December 18th 2017