Hari ini, Sella mau ngedongeng saja. Ah, dongeng adalah istilah yang sudah lama tidak Sella pakai. Dan hari ini muncul kembali karena Kang Ragam sebut-sebut tentang dongeng.


Source: Google


Ada makhluk yang namanya Sungai. Bersahabat, menenangkan dan selalu menjadi pusat gurau canda tawa bagi makhluk lain di sekitarnya dalam kondisi normal.

Angsa, Rusa, Gajah dan manusia tertawa jenaka dalam alirannya sambil main percik-percikkan. Rumput-rumput dan pepohonan menikmati kehidupan melalui kecupan-kecupan akar pada Sungai. Batu-batu besar saling adu kuat, siapakah yang mampu bertahan paling lama menggenggam Sungai. Ikan-ikan, udang, daun dan kotoran tak sungkan berbagi ruang dalam dekapan Sungai. Ditambah lagi, aliran-aliran air dari segala penjuru yang lebih kecil. Ah, alangkah  tentramnya Sungai dalam kondisi normal.

Dan Sungai, agar selalu jernih, harus selalu mengalir. Samudera adalah tujuannya. Tapi kadang Sungai lupa, seperti hari ini, bahwa bukan hanya dia yang butuh Samudera. Banyak makhluk lain di Bumi ini yang butuh Samudera. Sungai tak boleh terlalui egois. Ikan-ikan laut, ganggang, Kapal nelayan, Kapal pesiar dan beberapa makhluk lainnya pun butuh Samudera.

Sungai pongah, Ia merasa makhluk lain adalah benda asing. Uring-uringan lah si Sungai. Tak lagi setenang hari biasanya, Ia menahan-nahan aliran. Ditambah lagi, hujan deras melanda. Air jernih Sungai bertransformasi bagaikan Es Milo yang bongkahan es-nya mencair. Coklat, dingin namun hambar.

Dalam kondisi tidak normal, Sungai bukan lah makhluk yang menyenangkan. Beberapa memilih menghindar. Beberapa tetap bertahan.

Sungai hampir banjir. Sungai menyalahkan hujan. Ah, tapi hujan berasal dari gumpalan awan. Ah, tapi gumpalan awan berasal dari uap air di Samudera. Ah, tapi air di Samudera pun sesungguhnya berasal dari Sungai.

Maka, penyebab kekacauan di Sungai adalah Sungai sendiri. Bukan dari luar, bukan dari makhluk lain.

"Pantesan Tuhan senang nyusahin hamba-Nya kalo hamba-Nya sedang tidak dekat dengan Dia." - Kang Aciel, dalam Hiburan Siang -

Tuhan sepertinya sedang bikin Sungai susah dengan adanya banjir. Padahal sesungguhnya yang sebenarnya, Tuhan hanya ingin Sungai kembali jernih. Kembali menyenangkan.



-  (Belum) Tamat -






Tampines, December 12th 2017