Adalah Indonesia, terbentuk dari kitaran tujuh belas ribu keping potongan surga, katanya. Dihuni oleh ratusan juta manusia bersanding dengan jutaan jenis hewan juga tanaman. Berhubung juga garis khatulistiwa membentang dari ufuk timur hingga barat Indonesia --tidak hanya pada jambul tante Syahrini-- maka, sudah kodrati lah beragam jenis tanaman tropis tumbuh di hati ini eh di bumi ini.
Dari sekian banyak tanaman tropis, adalah cabai a.k.a cabe (enakan nyebut cabe yah? :v) yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari bangsa ini. Mulai dari cabe merah, cabai hijau, cabai rawit, paprika, cabe gendot/gendol dan lainnya. Yang paling fenomenal sih cabe-cabean.
Nah, dari sekian jenis cabe, adakah yang menjadi favorit dan menarik hatimu?
GENDOT adalah yang paling menarik hati saya. Eh, bukan... bukan karena saya gendut -_- kamu mah suka terlalu jujur deh kayak Erlin.
Perpaduan rasa buah dan sayur yang segar, pedasnya yang sangat sensasional (antara 100.000-350.000 skala scoville loh) juga body-nya yang aduhai, bagaimana tidak saya sampai jatuh hati? :')
Cabe ini sebenarnya berasal dari Semenanjung Yucatan, Meksiko. Namun, pada abad ke-18 para taksonomis mengira cabe ini berasal dari China maka wajar kiranya nama latin dia jadi Capsicum Chinense/Cabai China. Dalam dunia Internasional, Gendot/Gendol disebut Habanero. Berasal dari La Habana --suatu daerah di Kuba-- yang sekarang dikenal dengan Havana, karena dulu di sanalah pusat jual-beli cabe gendot.
Oh yah, pas di Lampung sih saya gak pernah nemu cabe ini. Tapi di Bandung mah banyak banget. Ternyata memang habitat gendot tuh di daerah pegunungan. Di pulau Jawa/Java aja perkebunannya cuma ada di sekitaran Bandung dan Dieng.
Memang sih I'm enthusiast to Gendot tapi kan gak mungkin mau digerogotin langsung. Maka saya mengolahnya jadi beragam masakan. Dan, here's my favorite one... SEMUR GENDOT BERSAYAP. Kamu mau coba? Lets practice on your own kitchen beb...
Bahan-bahan:
- Sayap Ayam 500gr, bersihkan.
- Cabe Gendot 100gr, cuci, belah tengah.
- Bawang merah 5 siung
- Bawang putih 3 siung
- Biji Pala 1 butir
- Ketumbar 2 sdm
- Lada 1 sdt
- Kapulaga 3 buah
- Kayu manis 2 cm
- Air 500 ml
- Garam seselera
- Kecap dan gula merah secukupnya
- Minyak 2 sdm
Cara-cara:
1. Haluskan bm, bp, ketumbar, lada dan biji pala.
2. Tumis bumbu halus, setelah harum masukkan gendot dan sayap ayam.
3. Masukkan air setelah cabe gendot mulai layu lalu masukkan kapulaga dan kayu manis.
4. Setelah air mendidih, tambahkan kecap dan gula merah.
5. Tunggu hingga kuah menyusut dan meresap.
6. Setelah matang, matikan kompor lalu tambahkan garam. Cicipi, kalau udah enak angkat aja terus makan pake nasi.
Catatan...
Sayap yang digunakan sayap ayam yah, jangan sayap malaikat, entar malah jadi malaikat tak bersayap. Ngebelah cabe gendotnya jangan putus sebab kalau putus dia bakal ngejomblo, kayak kamu. Hihhhi. Kali ini serius, masukin garam ketika proses masak udah selesai karena kalau masih panas nanti bakal ada penguraian dan reaksi apa gitu pokoknya kurang baik. Hal ini pastilah anak kimia lebih paham.
*Oh yah, sella baru tau kalau ibu kota negara bagian Yucatan itu namanya Merida. Kalau kamu... Marry me?
Bandung, Maret 2016.
Photo resep kuartal ke-4 2015.