*Sebuah Lintas Pemikiran*
Tidak dipungkiri, individu manusia di dunia ini selalu menginginkan tempat khusus/istimewa bahkan untuk fesesnya sendiri (Pidi Baiq,2000an). Menilik dari kenyataan tersebut maka beragam standar penilaian baik yang baku maupun tidak sudah umum hilir-mudik pada kehidupan sehari-hari kita baik melalui penyampaian langsung maupun berperantara. Salah satunya adalah kecantikan, yah saya ulangi k-e-c-a-n-t-i-k-a-n.
Sebenarnya pengertian dari kata cantik itu sendiri adalah Elok/Indah (KBBI.red). Jadi karena cantik merupakan kata sifat, kurang patut diberi ketentuan formal akan pengertian dan standar cantik itu sendiri, salah satu ketentuan yang selalu digadang-gadang adalah KURUS.
Hemat saya, cantik adalah seimbang. Dan saya sebagai manusia yang ingin diistimewakan tentu menginginkan diri menjadi cantik, menjadi seimbang pada timbangan. Karena memang sejauh ini saya merasa belum seimbang, antara suplemen perut dan ilmu juga belum seimbang. Saya butuh keseimbangan.
Untuk mencapai cita-cita mulia menjadi Cantik -yang seimbang- saya mulai melakukan Diet Sehat, cantik hanya lah bonus. Nah, banyak tanggapan keliru/salah kaprah dari masyarakat (termasuk ibu saya sendiri) bahwa diet artinya mengurangi makan agar kurus. Padahal menurut KBBI, Diet adalah pengaturan pola makan (jadi yang mau menaikan berat badan juga melakukan diet yah namanya) untuk mencapai suatu tujuan, dalam hal ini tujuan saya adalah seimbang dan sehat, tentu saja.
Lagi-lagi, berbicara memang jauh lebih mudah daripada prakteknya, Diet sudah menjadi re-solusi saya tiap pergantian tahun sejak 10 tahun lalu, namun belum ada motivasi kuat. Menurut Laurence Green
yang menganalisis perilaku manusia, kesehatan individu maupun masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu dintaranya Factor perilaku (behaviour cause)
:
yang menganalisis perilaku manusia, kesehatan individu maupun masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu dintaranya Factor perilaku (behaviour cause)
:
Perilaku dibentuk oleh 3 faktor antara lain faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
Saya sedang mengalami predisposisi, dimana kini saya memiliki pengetahuan akan pentingnya hidup sehat dan percaya akan indahnya hidup sehat serta KEYAKINAN ada seseorang yang sedang menemani dan menanti saya selama menjalani proses hidup sehat seimbang ini :)
Diet, jika ditelusuri dan didalami maka dapat banyak sekali hal yang bisa kita petik. Bukan hanya sekedar sehat dan seimbang (serta bonus cantik, hehehe) tapi juga saya belajar tentang menjalani sebuah...
KOMITMEN
Yah, pada proses diet betapa saya harus menjalani beragam godaan dari mie ayam di Pasar, Free Voucher Burger PakWoo hingga Karascream di Pahoman apalagi Kolonel Yakiniku di KCF (dan kesemua tempat itu saya lewati hampir tiap hari). Saya juga harus melakukan jalan kaki sekitar 3 kilometer perhari lalu pergi ke Gym paling tidak 3x dalam sepekan. Harus Konsisten. Berkomitmen. Pernah juga sesekali saya tergoda, lalu taubat dan mulai dari awal.
Dari sini juga, saya berfikir:
Jika untuk komitmen "sekecil" ini saja saya tidak mampu, bagaimana dengan komitmen "besar", komitmen dalam BERUMAH TANGGA.
Jika untuk komitmen "sekecil" ini saja saya tidak mampu, bagaimana dengan komitmen "besar", komitmen dalam BERUMAH TANGGA.
Dari Diet, saya mempersiapkan diri menuju satu impian (sebagian besar) wanita: MENIKAH.
Heum, selama menulis ini saya sambil bersepedah (eh gak takut jatuh, Sel????) Haha, bersepedah di Champions Gym yang ada di Jalan Ikan Bawal, deket Chandra. Deket KFC.
HAHAHA, pulangnya doain saya jangan mampir KFC yah :')
HAHAHA, pulangnya doain saya jangan mampir KFC yah :')
Bandar Lampung,
May 5 at 4:41pm
May 5 at 4:41pm
sumber gambar: koleksi pribadi |
0 comments:
Post a Comment