Tuesday, 30 June 2015

Ketuk langkah kaki
Diiringi hati membumi
Payah susah tangan terentang
Keluh, keringat membeku jadi mantang
Pindah dari sisi ke sisi
Menuju apa-apa yang dinanti
Minat serupa jalur bentang
Luas, terbuka menantang
Ini, bukan soal tujuan
Ini, masalah perjalanan
Kemampuan bertahan
Sanggup?


Bandar Lampung,
30 Juni 2015


Masih tantangan, perjalanan menuju kiefcih untuk berbuka. Eh,What? Maaf atuh fastfood terus :( :)
Sumber foto: Koleksi pribadi
Dapat diucap melalui berbagai mahzab
Kau pinta secara megap-megap
Langkahmu berat, tanpa derap
Perkara kau,
Apa aku perlu bilang-bilang?
Jika aku mendoakan
Perkara aku,
Biar aku lakukan diam-diam
Mendoakanmu, lewat berbagai mahzab
Biar lembayung jadi payung
Sunyi menutup bunyi
Tentang doa yang diucap tersembunyi


Bandar Lampung,

30 Juni 2015
Masih terus memenuhi tantangan,
Sumber foto: instagram pribadi.

Monday, 29 June 2015

Langit runtuh berkeping
Malam luruh pekat
Ombak menggulung
Bulan beranjak jadi bulat
Sebelumnya,
Gelak tawa berhamburan
Diridoi atau tidak,
Oleh Tuhan
Itu urusan belakang
Bukankah ada hidup setelah mati?
Hanya jika kau yakini
Bandar Lampung,
29 Juni 2015
Masih dalam rangka memenuhi tantangan Lomba Matahari.
Sumber foto: photoloverrr.blogspot.in/2011/08/bagaimana-cara-mengambil-foto-di-malam
"Seburuk apa pun masa lalumu, masa depanmu masih suci." -Teh Pepew -
Pagi sehabis subuh tadi tidak seperti biasanya, speaker Masjid berkumandang lagi. Ada pemberitahuan.
Yah, bendera kuning kembali berkibar di depan gapura setelah sekian lama tidak. Salah satu warga di Kampung kami ada yang berpulang, pulang yang hakiki dan kekal.

Ini juga pertama kalinya saya melayat mewakili keluarga, biasanya Ibu.Tapi Ibu cuma nunggu di tempat tetangga lain karena konon orang yang sedang mengandung pantang pergi ngelayat, kata orang Jawa sih.
Jika membahas tentang kematian, tentu sudah lumrah karena sehari-hari pasti ada saja yang meninggal. Hakikatnya semua makhluk yang hidup akan mati.

Tapi, ada kisah menggugah di balik peristiwa hitam yang ini, semoga menjadi ibrah...

Nama panggilan akrabnya sebut saja OmG, mungkin usianya sekitar 30 sekian dan masih bujang. Semasa hidup, sama seperti kamu dan saya, OmG juga suka bertindak tidak sesuai kemauan Allah, detailnya tidak perlu dibahas.

Pada Ramadhan ini, OmG berlaku di luar kebiasaan, Beliau mulai rajin puasa dan shalat, tarawih terutama. Kebiasaannya begadang dan asal ngambil makanan di warung saya juga sudah hilang, saya cuma bisa ucap Alhamdulillah.

Kemarin pagi anak-anak dari Kampung Skip Rahayu dan Kampung Sri Asih terlibat tawuran dipinggir jalan Raya Yos Sudarso, penyebabnya saling ejek dan lempar petasan ba'da subuh. OmG yang kebetulan ada di sana bermaksud melerai, sambil ngebantu seorang nenek menyebrang jalan. Sehabis nyebrangin nenek, OmG kembali untuk melerai, nah anak-anak itu ada di sisi sebrang jalan. Nyatanya, OmG tidak pernah sampai ke sebrang jalan, karena di tengah jalan sebuah mobil pribadi menghantam tubuhnya.

Pasca kecelakaan OmG masih bernyawa lekas dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung, hidung dan telinganya terus mengeluarkan darah. Disinyalir kepalanya cedera.

Tadi dini hari sekitar jam 1, jenazah Beliau dibawa pulang, tidak selamat.
Innalillahiwainnalillahiaji'un.

***

Guys, Allah itu baik banget, kalau kita nurut. Samalah kayak Dosen kamu yang kayaknya killer tapi pas udah di-pdkt-in eh ternyata murah hati sekali.
OmG ini, memang semasa hidupnya banyak yang merasa "disusahin" tapi akhir hidupnya Allah mengambil dalam keadaan sedang berbuat baik, walau kebiasaan Beliau tadi-tadinya kurang baik. Tuh, Allah baik banget kan??????

"Dia mah udah jelas meninggalnya, lah kita? Bisa saja malah dalam keadaan hina atau dihinakan, walau sehari-hari kayaknya nurut ke Allah."
Ibu memberikan komentar pada seseorang yang bertanya kenapa OmG meninggal, sambil senyum Ibu berlalu pulang, ke rumah sementara.
"Eh si itu mati ketabrak mobil abis mabok yah?"
Begitulah orang-orang bertanya sambil nyinyir, padahal mah kita belum tahu tuh bakal ditutup bukunya pas amalan baik atau buruk.
Wallahu'alam.


Bandar Lampung,
29 Juni 2015




Sella lagi berproses biar istiqamah. Doain yah. Kamu juga. Aamiin.
Sumber foto: Inspiration book
Dia menggerutu pada tanah,
Pada air dan pada debu
Dicabik-cabiknya daun yang belum kering,
Dipaksa bergugur jadi humus
Kalla saufa ta'lamuun,
Perilakunya sia-sia
Apa-apa yang dulu dibuat,
Apa-apa yang dulu dilaku,
Gugur berdebu jadi humus
Kalla saufa ta'lamuun,
Emas yang dikalungkan,
Hingga dirham yang disimpan
Mendadak jadi ular
Menggantung melilit keangkuhan
Bandar Lampung,
29 Juni 2015
Dalam upaya memenuhi tantangan lomba Matahari.
Sumber foto: www.bisnisemas1.com

Sunday, 28 June 2015

"Karena nila setitik, rusak susu sebelanga." -Pribahasa tenar Indonesia-
Pertama-tama, kamu tentu perlu tau dulu apa itu...Nila?
Nila adalah tumbuhan perdu yang tumbuh tegak 1-2 meter, biasanya digunakan sebagai pewarna nila (indigo) karena mengandung indikan, umumny berfungsi untuk mewarnai tekstil. (KBBI)
Dan kamu tau apa itu Susu?
Minuman yang tidak lagi dikonsumsi bayi ternak sejak umur 6 bulan, namun tetap dikonsumsi oleh manusia yang bahkan usianya lebih dari 60 tahun. Termasuk, Kamu. :p
Susu ini terlalu banyak variantnya, biar yang ahli saja yang menjelaskan, misalnya kamu ke Wikipedia.
Salah satu sifat susu adalah penetralisir (walau masih diperdebatkan) tapi moyang kita secara turun temurun telah membuktikan.
Jadi, apa iyah hanya karena "nila" setitik maka "susu" sebelanga akan rusak? TIDAK!
Perbandingannya jelas, susunya jauh lebih banyak. Susu masih berasa Susu!
Begitu pun, HATI.
Kamu, kalau mendapati seseorang yang begitu baiknya, terpercaya dan perhatian, susu banget pokoknya. Suatu ketika Ia melakukan ke-nila-an, setitik. Atau boleh jadi kesalahannya seember, sebaskom atau segentong? Please, masih banyak "susu" yang dijajakan di pasaran. Kamu tinggal tambahkan pada "susu" sebelanga yang kena "nila" setitik itu.
SIMPLE !
Kalau ada orang yang dimatamu berbuat salah/khilaf, kamu tinggal lihat dan ingat kebaikannya yang banyak itu. Kamu harus ingat "susu" nya. Kalau kurang? Beli lagi "susu"nya.
***
Saya penasaran, siapa yang membuat pribahasa seperti itu. Kenapa gak kepikiran yah buat saya untuk protes sejak saat itu juga, di Sekolah Dasar. Sudah mengakar, menjadi semacam doktrin pemahaman massal pula bagi bangsa Indonesia.
Bung, Ini serius, gak akan rusak susu sebelanga hanya karena nila setitik.
Bandar Lampung,
27 Juni 2015
Sambil mencoba kirim surel pada seseorang yang menganggap susu-nya saya sudah sangat hina terkontaminasi karena nila, setitik.
Sumber foto: m.indonesian.alibaba.com/p-detail/Guangzhou-stainless-steel-measuring-cup-set-60151251806

Saturday, 27 June 2015

Memang benar, perempuan lajang yang pergi ke restoran sendirian tanpa sanak saudara handai taulan itu pasti ujung-ujungnya sedih, galau.

Ini benar-benar terjadi, saya alami, akhirnya. Dikarenakan ke-tidak-mampuan saya move on dari Kolonel Yakiniku maka Kiefcih selalu menjadi pilihan tempat duduk asyik kalau sambil nunggu si Bayu pulang dari Madrasah yah karena di sana ada wifi juga.

Tapi, galau dan sedihnya saya bukan karena kesendirian, melainkan  karena tayangan video klip Andien (salah satu penyanyi yang gue suka juga) nyanyiin Sountrak salah satu film yang auranya vintage, eduuuun bikin saya mangap dan mau mewek. Mellow.

Liriknya yah....

SIAPA

Wahai diriku bisakah membedakan makna cinta
Gelanggang hati kian bergetar galau memikirkan
Bukannya aku membanding-bandingkan antara semua
Cinta yang pernah jadi bagian dalam hidupku
Pada dia dia dan dia, sama saja tak membantu
Aku tetap resah, kutetap tak tenang
Seandainya aku balikan lagi pada yang lama
Apa nanti tak membuat bumi hancur membubuh
Ada dia dia dan dia, sama saja tak membantu
Akutetap resah dan kutetap tak tenang
Biar cinta biar waktu biarlah berjalan
Jangan mendesakku memilih cinta yang mana belum teruji
Andai angin bisa paham kumasih berharap
Pada cinta lama yang dulu walau semua menentangku
Bila ku senang, bila ku hancur, aku yang rasakan
Jadi sekarang biarkan saja sesuka hatiku
Jangan mencampuri urusanku biar hatiku yang terlibat
Siapa cinta terakhirku, siapa…
Biar cinta biar waktu biarlah berjalan
Jangan mendesakku memilih cinta yang mana belum teruji
Andai angin bisa paham kumasih berharap
Pada cinta lama yang dulu walau semua menentangku
Bila ku senang, bila ku hancur, aku yang rasakan
Jadi sekarang biarkan saja sesuka hatiku
Jangan mencampuri urusanku biar hatiku yang terlibat
Siapa cinta terakhirku, siapa…

Sumber: www.poslirik.com/lyric/lirik-lagu-andien-siapa-ost-doea-tanda-cinta

Link videonya yah....

ANDIEN - SIAPA (Ost. Doea Tanda Cinta): https://youtu.be/7SqTd_jfzvo

***

Mendadak ngena bahwa;

CINTA ini BELUM TERUJI, yah...ini mari kita jalani saja, Sella belum bisa ambil keputusan pada siapa, siapa dan siapa. Semoga Allah mempertemukan kita dalam Madrasah Berkah. Rumah Tangga.

Bandar Lampung,
28 Juni 2015
Masih di Kiefcih.

"Aku lagi galau pengen bisnis ini kepentok modal juga sekarang." - Syamsul Rizal -
Hayooooo siapa yang punya rencana berbisnis juga?
Sumber Foto:
-open your own business (google).

Walau masih kuliah, bisnis juga boleh banget kamu coba eeeeeits tapi semua ada ilmu dan caranya. Jangan asal terjun tanpa parasut.

Buat adek-adek yang baru masuk kuliah eh yang sekolah menengah juga boleh nyoba yang penting udah punya KTP, ini adalah salah satu jurus rencana finansial sederhana dari seseorang yang sudah pernah merasakan morat-maritnya keuangan serta ngalamin minus jutaan waktu kuliah. Saya.

MODAL secara materil memang sering menjadi kendala utama dari setiap kita, anak muda yang secara kebetulan tidak lahir dari rahim Bunda Iriana, tidak tercantum dalam daftar ahli waris Bapak Bakrie serta tidak juga seberuntung Putri Tanjung yang koneksi Babe-nya menjamur disana-sini.

Dan, memang ada beberapa event Bussiness Plan yang bisa kamu-kamu ikuti seperti Program Kreatifitas Mahasiswa, Wirausaha Mandiri atau Program dari Kementrian UKM, dll. Tapi, tidak semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan itu, disamping dana yang dikucurkan itu terbatas nah kamu juga pasti ada deh yang "agak males" repot.Yah kan??? Haha

Ok, ini muqadimmahnya kepanjangan loh Un. Mari disimak...

Untuk menyusun rencana finansial sederhana mudah ini kamu hanya perlu menyisihkan Rp.5.000,- pada 1 tahun pertama dan Rp.7.000,- pada 2 tahun berikutnya.

1. MEMBUKA REKENING TABUNGAN
Saya hanya akan mensimulasikan tentang apa yang sudah saya lakukan yah, biar gak dosa. Untuk itu, kamu bisa coba buka rekening di Bank Syariah Mandiri, seperti saya.
Duh berapa tuh setoran awalnya?
Tenang, cukup dengan Rp.30.000,- kamu sudah bisa membuka rekening Tabungan Simpatik itu juga sudah dapat Kartu ATM loh. Tabungan ini berakad Wadiah/Bagi Hasil, biaya administrasi bulanannya hanya sekitar Rp.2.000,-/bulan. Terjangkau sekali!


-rupiah, tabungan berencana, tabungan simpatik dan atm bsm (pribadi).
2. MEMBUKA REKENING TABUNGAN BERENCANA
Setelah kamu memiliki rekening Tabungan Simpatik, kamu bisa pergi ke Customer Service untuk membuka rekening Tabungan Berencana.
Ini apaan lagi yah?
Nah, Tabungan Berencana adalah sistem menabung berjangka waktu tertentu dengan target dana tertentu pula. Misal yang saya lakukan yah, mengambil rencana menabung 1 tahun dengan target Rp.1.800.000,- jadi sebulannya kamu perlu menabung Rp.155.000,- ke rekening tabungan simpatik nanti yang Rp.150.000,- nya itu di auto debetke tabungan berencana. 

3. Membuka Tabungan iB Emas
Setelah 1 tahun, tabungan berencana milikmu sudah boleh diambil, tapi plis jangan langsung dipake buat beli gadget apalagi dipake buat beli jajanan cilok, jangan!
Kamu bisa melakukan iB (Investasi Berjangka) dengan Emas Antam/batangan. Kenapa ke Emas???? Karena emas mah insha Allah tidak akan mengalami inflasi seperti uang tunai, lagi pula kalau mau dipakai langsung buat modal usaha asa nanggung gitu dan kamu juga mungkin belum siap mental. Mungkin.
Dengan modal Rp.1.010.000,- sebagai Down Payment Emas 10gr dan mengambil jangka cicilan 2 tahun dengan setoran Rp.195.886,06,-/ bulan. Sisanya terserah kamu mau dipake buat apa, tapi lebih elok lagi dipake buat nraktir anak yatim, jangan gebetan terus yang ditraktir.

4. MODAL!!!
Tuh, sekarang setelah santai-santai 3 tahun -tanpa perlu keteteran antara kuliah dan bisnis, tetep bisa jajan cilok walau jatahnya dikurangi- kamu sudah punya modal 10gr Emas murni. Modal ini bisa kamu pakai sebagai modal usaha atau modal ngelamar *eh*. Karena sudah memasuki tahun ke-empat berkecimpung di dunia "transformasi" pasti deh kamu lebih mapan dalam bersikap, apalagi jika selama 3 tahun kamu nabung modal materil kamu juga nabung modal ilmu dengan ikut UKM Kewirusahaan di Kampus.
And the End, Usaha apa yah kira-kira yang bisa dijalankan secara asyik dengan modal segitu????
Ini next article yah, Mau subuh sekarang! Bye
Semoga bermanfaat, aamiin.

Bandar lampung,



27 juni 2015
Sambil WA-an sama Ical vyang nyuruh Sella istiqomah buat jajan eh buat diet.

Wednesday, 24 June 2015

"Pada akhirnya semua yang pacaran akan putus, entah karena berpisah atau karena menikah." -Pidi Baiq-
***

Saya tidak sengaja mendengar percakapan anak pemilik kios sabun colet di Pastrad via telpon dengan seseorang yang disapa "Ayah" oleh-nya.

"Ayah baru bangun?"
 
"Sahur gak tadi?"

"Hihih, sama"

Itu monolog yah karena saya kan gak denger tuh orang yang di sebrang bilang apa.
Awalnya saya memang mengira dia berbincang sama Bapaknya. Jangan suudzhon kan lagi puasa. Eh tak dinyalah, Saya liat Bapaknya di pojokan lagi ngitung duit. Lah yang barusan ditelpon siapa dong? Apa saya yang salah liat? Horor.

***

Terlepas dari siapa yang ditelpon si Adek imut umur 9 tahunan itu, mari kita bahas tentang pacar. Itung-itung warisan dari yang tua seperti saya ini kepada yang muda.

Dik, pacar adalah mantan yang tertunda. Suatu saat kalau bukan kamu yang ninggalin yah dia yang ninggalin. Kalau pun umpama umurmu sampai ke jenjang pernikahan, berarti kalian putus juga, sebagai pacar.
Sesungguhnya, pacaran bukan cuma ada "yang-yangan" di sana juga ada "kam**ng-kam**angan" (anak gaul lampung pasti tau :p). Iyah kalau kamu belum bisa cari duit bakal beli tissue buat ngelap tangis yah gak usah lah pacar-pacaran. Apalagi belum bisa beli pulsa sendiri kalau-kalau pacarmu ngambek dan butuh di telpon.

Lah wong kami aja yang sudah besar dan punya banyak hal untuk ditonjolkan sebagai pemikat kaum adam (misal: kepintaran, kecantikan, keramah-tamahan dll, jangan ngeres, puasa loh inget) masih sangat mungkin ditinggalkan kalau sudah dibosenin, apalagi kamu.

Kami aja yang sudah hidup puluhan tahun masih bisa dengan mudahnya mewek tengah malem kalau galau, susah nahan kangen, ada juga yang frustasi sampai bunuh diri, apalagi kamu.
Memang sih nyore bareng si doi di Taman Dipangga itu asyik sekali. Eh tapi kalau pun tidak ada dia, di sana tetep rame. Ada gajah, badak dan bunga-bungaan yang menemanimu, Dik.

Dik, hidup itu buanyaaaaaaak sekali yang mesti diberesin. Bukan cuma persoalan hati yang perlu kita urusin. Kalau kamu pipis aja belum lurus, belum ngerti apa itu kalkulus, sekolah aja masih jauh dari kata lulus, belum mampu nyari fulus dah itu mah artinya kamu belum siap buat "yang-yangan" apalagi sangat rentan dengan kata putus. Tenang, masih banyak orang yang cintai kamu dengan tulus kok. Kayak Ayah, Ibu dan Saya tentunya.

Mendingan jomblo dulu aja buat yang cowok sambil nunggu umur dan ngumpulin tabungan kayak Kak Budi yang sering banget curhat ke Uni Sella, dia sangka Uni Sella adalah Mamah Dede.
Terus yang cewek? Ih jomblo ajalah dulu,kan cowoknya lagi nabung, gimana sih -_____-
Dik, pokoknya inget yah. Pacar adalah mantan yang tertunda.

Taman Dipangga Bandar Lampung
***

"Dek, Bapak gak ke Pasar?"

"Itu Un, lagi di belakang. Kenapa Un?"

"Lah kirain tadi nelpon Bapaknya,"

"Itu pacar aku Un, hihih."

Dia nyengir kuda, sumpah saya jadi pengen makan rumput tapi sayang, lagi puasa. Sabar.

Bandar Lampung,



26 Juni 2015
Lagi liat-liat sabun colet di dapur buat nyuci piring habis sahur karena sunlight-nya habis.
"Oh ternyata antara Bedu dan Wendy tuh kayaan Wendy loh." Ibu mengomentari sebuah tayangan di salah satu stasiun televisi nasional.
Saya yang sedang asyik melipat pakaian yang sudah kering habis dijemur cuma bisa diam. Karena sedari tadi memang kurang memperhatikan. Maka, malam minggu itu -yah saya cuma malam mingguan di rumah, maklum, lajang- saya habiskan malam untuk menelaah maksud, tujuan serta pesan moral dari acara yang dikomentari Ibu, kalau-kalau ada satu dua hikmah.
***
The Blusukan
Blusuk/blesek dalam bahasa Jawa artinya masuk. Jadi yang pertama kali saya tangkap dari judul acara bertajuk variety comedy reality ini adalah acara yang menayangkan tentang masuk-masukan, entah masuk rumah orang atau bahkan mungkin turut masuk dalam rumah tangga orang. Mungkin.
Sebenarnya saya sangat jarang menonton televisi, maklum kalau saya jadi kurang kekinian begini. The Blusukan ini juga "terpaksa" saya tonton demi memiliki quality time bersama Ibu, sekali lagi, maklum gak ada yang ngajakin mingguan. Duh.
Awal mulanya konsep acara ini adalah blusukan ke jalan-jalan serta tempat keramaian untuk berbagi rejeki. Saya ketahui kemudian dari narasumber terpercaya dan ter-uptodate dalam dunia pertelevisian, Ibu. Seperti gaya berpolitik Bapak nomer satu di Indonesia. Tapi lama-kelamaan kok jadi berubah haluan. Jadinya penuh dengan acara canda tawa mengaduk-aduk privasi orang yang notabene memang dari kalangan selebritis, rumah. Tidak salah-salah, acara yang ternyata kontennya sangat melatih kesabaran si empunya rumah tersebut tayang dalam durasi 120 menit pada prime time.
Coba deh kamu mungkin yang belum sempet nonton episode awal terus bandingin sama yang sekarang-sekarang ini. Liat di Youtube, biar gaul.
Tapi sepertinya selama Ramadhan acara ini tidak tayang untuk sementara karena ada beberapa acara khusus Ramadhan. Biasalah kejar rating.
Malam minggu terang benderang waktu itu karena di rumah ada lampu yang menyala, kami menonton episode The Blusukan ke rumah Wendy dan Bedu -konon, keduanya tidak mengetahui akan diblusuki rumahnya- , dua orang sahabat yang sama-sama berprofesi sebagai komedian bahkan sempat berada pada satu grup lawak saat permulaan karier. Settingnya tukeran rumah, jadi si Wendy pulang kerumah Bedu begitu pun sebaliknya. Nah, ternyata tidak hanya sampai pada pertukaran rumah tapi juga ada adegan tukeran istri juga anak. Jadi Wendy serta Bedu mesti mengikuti permintaan tim kreatif untuk saling memanasi. Dikira sendal jepit kali bisa tuker pake.
Di saat syuting si Wendy dan Bedu mesti rela rumahnya diacak-acak bahkan sampai tempat tidur pribadi pun di injek-injek buat maen enjot-enjotan. Sedih pokoknya. Keadaan rumah Bedu yang jauh lebih minimalis furniturnya dibandingkan rumah Wendy juga menjadi sorotan. Emang salah kalau Bedu sukanya tidur tanpa dipan dan selonjoran di lantai? Bukan berarti Bedu kagak kebeli papan dan lemari pakaian, bisa jadi aslinya harta dia kebanyakan disedekahin, who knows?
Terus, apa coba maksudnya nih The Blusukan? Durasi dua jam cuma dipake buat ngegangguin malam minggu orang, hingga kini saya tidak bisa menjangkau nalar si Produser. Maklum, terlalu keblinger. Dan yang dimaksud dengan komedi tuh apa iyah yang membuat orang lain tertawa dengan menertawakan orang yang kepaksa ikut-ikutan ketawa padahal hati mah siapa yang tahu.
Jadi mbok yah kalau bikin acara yang memang dimaksudkan untuk melucu itu jangan yang sadis begitulah, merugikan orang lain. Walau kelihatannya ikhlas tapi sebagai manusia yang hatinya tidak malaikat tentu mereka menggerutu juga, dalam hal itu si mas Wendy dan mas Bedu. Sampai mesti "rela" istrinya dirangkul-rangkul orang. Mungkin sekarang belum ada tuh masalah tapi nantinyakan tidak ada yang tahu. Saya aja yang nontonnya gak tega, padahal bukan rumah saya yang diporak-porandakan.
Bukan cuma satu dua episode saja yah, hampir semua episode The Blusukan ini gak ada faedahnya terutama bagi saya pribadi. Memang siapa yang peduli kalau Wendy punya koleksi motor gede segarasi? Saya kan bukan petugas pajak. Heuh.
Pernah juga nonton yang episode Indra Herlambang dijodoh-jodohin sama tante Nia Daniati. Mas Indra dipaksa ikut dan didandanin macem penganten betawi diiringi tanjidor mengunjungi kediaman Tante Nia. Beliau inikan kaya raya, cantik dan terkenal entar juga ada lah yang menyambangi, gak perlu disodorin calon apalagi yang lebih muda banget. Please, mending bantu cariin jodoh buat saya aja, wahai Bang Denny Cagur.
***
"Mungkin Bedu uangnya habis dibagi-bagiin, Bu." Celetuk saya kepada Ibu yang kini menonton sambil nyemilin kacang kedelai biar gak bisa ketawa, katanya. Ngetawain orang terdzolimi kan dosa.
"Kok kita gak kebagian yah?"
Saya rasa kalimat terakhir ibu hanya gumaman beliau, jadi saya gak jawab. Lagi pula, saya masih fokus nungguin yang mau ngajak malam mingguan. Eh gak, bercanda.
B. Lampung,
Juni 2015

sumber gambar: google

*Sebuah bahasan serius hasil lintas pemikiran*

Berita ini masih hangat, Saya tahu pertama kali ketika salah seorang teman membagi berita tentang pencarian keluarga. Ini bukan pencarian keluarga orang hilang atau apa seperti biasanya, ini terkait tentang kabar yang merebak luas pada media massa.

"Seorang mahasiswi asal Lampung ditemukan tewas setelah kehabisan darah karena melahirkan sendirian di kamar kostnya, di Yogyakarta".

Begitu berita yang beredar, pertamanya teman Saya ini membagi berita yang isinya karena di bunuh, lalu teman-teman Beliau yang lain meluruskan cerita. Saya merasa greget dan terpanggil.

"Hapus postingan ini, Tiara, sekedar saran, khawatirnya niat kita mau bantu malah jadi seperti (maaf) mengumbar aib".

Begitu saya ketik dengan menggebu, pasalnya, semua orang yang berkomentar di sana mulai membuat spekulasi beragam. Sungguh, saya tidak punya dendam pribadi atau apa pada rekan-rekan yang berkomentar, hanya saja, saya merasa kasihan, bukan pada si mahasiswi yang meninggal itu -toh nasibnya sudah jelas,meninggal- tapi ini perkara keluarga yang ditinggalkan. Bapak yang melebur tubuh menjadi tetesan keringat darah untuk ditukar dengan beberapa lembar seratus atau limapuluh ribuan. Ibu yang tidak sungkan untuk bangun lebih dini demi mengemis pada Allah untuk kesejahteraan putrinya. Atau Kakak-Adiknya yang senantiasa membanggakan dia pada rekan sejawat.

Bagaimana coba perasaan mereka mendapati kabar sedemikian "coreng"??? Ditambah lagi, argumen-argumen miring yang kita sebar-sebar pada sosial media baik maya atau nyata (yang bisa jadi tidak mampu kita pertanggungjawabkan) dengan landasan klasik untuk diambil "Ibrah"-nya.

"Jangan dekati Zina".

Itu embel-embel yang kita sertakan ketika menyebar berita itu, tapi, tidak kah kita merasa sedang melakukan"dosa" lain saat mebaginya? semisal memakan daging bangkai saudara sendiri? cukup lah kita tahu toh yang lain juga -pastinya sudah- tahu atau paling tidak akan tahu karena berita sejenis ini -Bad News is Good News-adalah hidangan terlezat dari Media untuk Masa.

"Itu lah, orang tua mengirim anaknya untuk sekolah, bukan pacaran atau jalan-jalan lalu nampang di restoran sambil bergaya-gayaan." Bapak Benny bersabda.

Lagi-lagi, ini soal niat. Mungkin (mungkin yah) si SSA ini juga niat pacarannya dulu buat dia semangat dan merasa kerasaan di negeri orang dalam upaya menjalankan kewajiban sebagai anak, berbakti pada orang tua. Tapi ndilah kelabasan, mungkin (mungkin lagi loh yah) tidak ada teman yang "peduli" untuk menegurnya. Kita ini, Saya secara pribadi terutamanya, juga banyak sekali dosanya, mungkin kalau diakumulasi bisa mengalahkan rentetan dosa SAA. Hanya saja, Alhamdulillah begitu Allah masih mau menutup-nutupi aib,masih mau kasih kesempatan hidup untuk bertaubat. Dan memberikan anugerah akan lingkungan, kawan serta orang tua yang peduli serta tidak lekas menghakimi.

Bahkan saya mebuat tulsan ini pun banyak berspekulasi, sifat dasar manusia. Maaf atuh Mba...Mas.

Yah, coba baiknya kita doakan saja (terutama kamu, yang merasa doa-doanya tidak bersekat dari Allah) si SAA ini dan juga Bapak-Ibunya yang bisa saja karena tidak kuat akan cibiran orang-orang macam kita ini lantas putus asa bunuh diri, sudah banyak cerita begini. Sudah sudah lah kalau kata Bunda Rita, jangan ikut-ikutan. Doakan saja diam-diam. Doanya setulus kayak kalau kamu berdoa minta jodoh, bukan sekedar berdoa karena merasa "demi kemanusiaan" tapi berdoa layaknya "demi saudara".

Yaudah, sudah sudah lah, mau subuh.

Maaf ini tulisan loncat-loncat topiknya, namanya juga lintas pemikiran.

Bandar Lampung,
May 2 at 4:41am

sumber gambar: koleksi kawan

"Ih kamu mh emang kalau ada yang ngelamar tapi baru lulus kuliah udah punya rumah sama mobil? kalu belum mah ngapain gitu yah walaupun udah kerja juga yah tapi kan ah" - Teh E-

Aku membaca pesan instan itu dengan mendalam, menyelami setiap hurufnya, kemudian jadi sedih karena baru juga dibaca eh sudah datang kiriman...

"Aku gak bisa bilang apa-apa selain heum kamu mah masih anak kecil".

"Memang kalau punya itu kenapa teh" tanyaku lugu.

"Yah jelas lah hidup sejahtera dan bahagia" jawabnya tegas.

Sedihnya cuma sebentar, karena tiba-tiba Bumi ngasih aku link buat nonton video #GPSChannel terbaru. Pria Sejati. Judulnya dewasa banget tapi asli bikin bahagia.

Aku memahami karakter dirisendiri dengan cukup baik, tidak begitu perlu mobil dan rumah mewah untuk bahagia apalagi dalam berumah tangga tapi punya uang buat beli susu dan popok bayi juga penting sih. Om Mario bilang "salah satu hal tersulit di dunia adalah membahagiakan wanita" tapi kok rasanya aku bukan wanita yang sulit dibahagiakan yah. Oh mungin karena aku masih masuk kategori anak-anak, belum kunjung mewanita.
Percayalah, bahagia itu datang dari dalam diri sendiri walaupun kadang butuh stimulus seperti aku ini contohnya; pakde tukang klepon lewat depan rumah, bisa makan eskrim, dibeliin tiket nonton culturs day, diajak sarapan ketoprak, ditelpon waktu lagi sedih, diapusin air mata waktu nangis, di kasih link video gps atau comic, di kasih resensi buku bagus, diceritain tentang fenomena lunik, dinyanyiin lagu nasi goreng atau bahkan ada yang beli gorengan yang aku jual pun itu udah cukup bikin bahagia.

Aku memang masih anak kecil dan aku senang untuk beberapa hal yang memang masih dibutukan sift kekanak-kanakan, seperti ini, mudah bahagia.

Dan masih suka dikit-dikit curhat update di medsos atau berubah badmood, heum musti agak dikurangi klau yang ini.

PS:
ah, jadi kamu...kalau mau lamar aku yah gak terlalu perlu kok nunggu punya rumah dan mobil sekarang, nanti kita beli bareng dari hasil jualan martabak, oke.

Bandar Lampung,
April 13 at 3:12pm

sumber gambar: koleksi pribadi

Keributan kecil selalu terjadi di kediaman Bapak Benny dan keluarga. Sebagai Kepala Negara, sudah sepatutnya si Bapak turut nimbrung dalam keributan, bukan untuk ikut-ikutan ribut tapi untuk menengahi.

Suatu pagi, Selvana1 dan Adik-nya Ibu, adu keyakinan,

"De, matiin lah musiknya,atau pakai headset gitu."

"Sella aja ni yang pakai headset atau ke atas sana, bagus lagu ini."

Ini berlajut dan Bapak Benny menengahi,

"Matiin aja semuanya, Musik itu melenakan, bikin hafalan hilang."

Tapi Pakde tidak mau mengalah, sambil membersihkan ikan Beliau tetap menyetel musik, suara Mukhsin Alatas bergema kemana-mana. Menurut Pakde, Dangdut adalah musik yang "Indonesia Banget" yah kayak yang dikatakan Project Pop-lah "Dangdut is Musical of My country" sayang Pakde gak ngerti bahasa Inggris jadi Beliau tidak bicara seperti itu.

Tanggapan Pakde juga, musik yang ada pada gawai Sella adalah musik-musik luar (padahal penyanyinya Indonesia semua) tidak sesuai kodrat, ibarat kata... Sella ini sesat dalam bermusik.

Wah, ini sudah termasuk pembunuhan terhadap karakter dan kegemaran orang lain, menghakimi selera orang lain.

Jadi teringat, suatu waktu Sella memperlihatkan folder tulisan yang memang bergaya "Tua dan Nyastra" kepada Galih yang memang seleranya sama, wawasannya luas karena sering baca buku yang sejenis. Beda hal-nya tanggapan yang diberikan pada Sella ketika memperlihatkan tulisan Sella pada penggemar "Teenlit Ngepop", pasti dibilang jelek dan kalau si pembaca ini yang jadi juri dalam event menulis, tentu saja mau matahari terbit dari barat pun Sella gak akan lolos, toh bukan selera, hanya keajaiban dari Allah jika itu terjadi.
Jadi, semua ini tentang selera, tentu saja Saya tidak bisa memandang selera saya yang bagus atau sebaliknyn selera kamu yang bagus. Se-selera-nya saja lah.

Sampai kapan juga, Pakde tidak kan bisa menikmati lagu-lagu macam Diorama-nya Tulus atau Resah-nya Payung Teduh juga Kampus Kemarau-nya White Shoes. Sama seperti Sella yang akan sakit kepala kalau dengar Cita Citata nyanyi atau lihat Zaskia Gotik goyang-goyang.

Nah kalau khusus ke kamu, selera kamu tuh bagus banget, dijamin.

Loh? Kok? Iyah, kan Kamu sukanya ke Aku, jadi seleramu tentu bagus :p

Bandar Lampung,
May 3 at 10:25am


Episode #1 Seri "Mbak Curhat Dong"

Edan, ini bahasan yang hilir-mudik di Sella Turcica-nya Sella makin hari makin "Jleb" saja. Makin serius, seriusan ini serius. Baik bagi kita (what? lu aja Sel) yang masih bersandang status Nona atau bagi kamu-kamu yang sudah bersanding maka statusnya jadi Nyonya.

"Sel, Aku udah usir dia semenjak enam hari lalu habisnya aku pergoki dia sedang asyik chattingan sama perempuan, apalagi status di FB-nya kan Lajang, jadi mereka taunya dia gak punya istri padahal mah udah punya anak juga, aku mau tuntut cerai aja, ini bukan yang pertama kalinya." - Dara, 23th -

Tolong dicerna, itu curhatan salah seorang sahabat -yang tentu saja wanita dan namanya disamarkan- dan benar adanya. Kenapa Sella yakin benar padahal kan sedang tidak berada bersama mereka saat itu? Lah kan Sella kawanan juga sama suaminya Dara di FB, jadi kan bisa kepoin :D

Dengan semakin mengadidayanya kebudayaan manusia yang tidak hanya terbatas di dunia nyata tapi juga maya maka sulit rasanya untuk mengontrol seseorang, walau itu suami/istrimu sendiri, dibilangnya melanggar privasi. Sudah sering juga (bukan hanya untuk kasus Dara) kita lihat wanita dan pria berteman dengan bebas di Medsos.

Suami Dara ini termasuk aktivis "Ngaji", yang kira-kira dalam pergaulannya bisa dipanggil Akhy eh walau sebenarnya Akhy/Ukthy ini sama seperti Bro/Sist tapi dalam bahasa keseharian Anak Muda Indonesia (AMI) bahasa serapan itu bertransformasi dalam hal penggunaan. Kalau Akhy/Ukthy biasa dipakai untuk anak "Ngaji" nah kalau Bro/Sist ini biasa dipakai untuk hal lain, salah satunya transaksi Toko Daring a.k.a Olshop.
Kembali pada Suami Dara, keturunan dari salah satu suku yang terkenal akan keramah-tamahan serta senyum kaseup-geulis-nya. Karena Beliau ini begitu ramah dan "Anak Ngaji" banget (apalagi status di FB-nya Lajang ceu :')) maka patut lah bejibun wanita mesem-mesem kalau si Akhy ini mengomentari atau sekedar ngelike status yang mereka bagi. Bahkan kalau sampai dikirimi chat;

"Assalamualaikum, Ukthy".

Jiaaaah, bisa lumer hati dengan cepat setara kecepatan lumernya es krim di pantai terik. Saya juga soalnya, pernah berada pada fase-fase itu. Cepat Meleleh.

Mulanya memang hanya sesekali komentar, like atau chat tapi kok lama-lama keseringan, jadi pindah bbm-an/what's up/line/bee talk dan segalanya. Indah yah :) apalagi si Akhy ini kelihatan shaleh sekali, anak ngaji juga aktivis. Cocok.

Masalahnya, kita (oke, saya aja deh) tidak pernah mengira-ngira kalau bisa jadi si Akhy ini udah punya istri loh atau bahkan anak, kayak kasus kawan saya. Baik lah ternyata di KTP-nya memang benar dia masih lajang tapi ada kemungkinan juga kan dia sedang membangun komitmen dengan "Ukhty" lain.

Pernah kah terbetik persoalan itu pada fikir kita?

Itu perasaan (calon) Istri-nya gimana coba?

Bagaimana kalau itu bisa jadi api pematik runtuhnya rumah tangga orang?

Loh kok cuma ngomongin Ukhty sih Sel? Itu Mba'e yang lain kagak diajak ngomong?


Source : Koleksi Pribadi


Ih, ini kenapa saya khusus membahas "Ukhty" (secara khusus yah, yang [kayak] anak ngaji gitu pakai hijab syar'i atau malah bercadar walau pun Ukhty artinya mah luas) karena kalau lihat wanita yang (maaf) penampilannya secara kasat mata selayaknya wanita umum di Indonesia (gak pkai jilbab/syar'i.red) itu sudah bisa "dimaklumi" kalau bergaul ke kawan Pria tidak bersekat. Nah, yang dimaksud kawan Sella ini (yang malah bikin sakit hati makin parah) wanita-wanita yang deket ke suaminya teh "Ukhty" padaan :') ramah-tamah banget ke bukan mahram juga :') ke (calon) suami orang malahan :')

Kan lebih mengundang perbincangan khalayak kan? Walau si Akhy teh cuma ngelike postingan hewan peliharaannya si Ukthy di Instagram, misal.
Lebih "sakit" gitu, serius.

Sedih gak sih kamu :')

Eh, Lu malu kagak sih, Sel? :/


Bandar Lampung,
May 3 at 3:47pm
*Sebuah Lintas Pemikiran*

Tidak dipungkiri, individu manusia di dunia ini selalu menginginkan tempat khusus/istimewa bahkan untuk fesesnya sendiri (Pidi Baiq,2000an). Menilik dari kenyataan tersebut maka beragam standar penilaian baik yang baku maupun tidak sudah umum hilir-mudik pada kehidupan sehari-hari kita baik melalui penyampaian langsung maupun berperantara. Salah satunya adalah kecantikan, yah saya ulangi k-e-c-a-n-t-i-k-a-n.
Sebenarnya pengertian dari kata cantik itu sendiri adalah Elok/Indah (KBBI.red). Jadi karena cantik merupakan kata sifat, kurang patut diberi ketentuan formal akan pengertian dan standar cantik itu sendiri, salah satu ketentuan yang selalu digadang-gadang adalah KURUS.

Hemat saya, cantik adalah seimbang. Dan saya sebagai manusia yang ingin diistimewakan tentu menginginkan diri menjadi cantik, menjadi seimbang pada timbangan. Karena memang sejauh ini saya merasa belum seimbang, antara suplemen perut dan ilmu juga belum seimbang. Saya butuh keseimbangan.
Untuk mencapai cita-cita mulia menjadi Cantik -yang seimbang- saya mulai melakukan Diet Sehat, cantik hanya lah bonus. Nah, banyak tanggapan keliru/salah kaprah dari masyarakat (termasuk ibu saya sendiri) bahwa diet artinya mengurangi makan agar kurus. Padahal menurut KBBI, Diet adalah pengaturan pola makan (jadi yang mau menaikan berat badan juga melakukan diet yah namanya) untuk mencapai suatu tujuan, dalam hal ini tujuan saya adalah seimbang dan sehat, tentu saja.
Lagi-lagi, berbicara memang jauh lebih mudah daripada prakteknya, Diet sudah menjadi re-solusi saya tiap pergantian tahun sejak 10 tahun lalu, namun belum ada motivasi kuat. Menurut Laurence Green
yang menganalisis perilaku manusia, kesehatan individu maupun masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu dintaranya Factor perilaku (behaviour cause)
:
Perilaku dibentuk oleh 3 faktor antara lain faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
Saya sedang mengalami predisposisi, dimana kini saya memiliki pengetahuan akan pentingnya hidup sehat dan percaya akan indahnya hidup sehat serta KEYAKINAN ada seseorang yang sedang menemani dan menanti saya selama menjalani proses hidup sehat seimbang ini :)
Diet, jika ditelusuri dan didalami maka dapat banyak sekali hal yang bisa kita petik. Bukan hanya sekedar sehat dan seimbang (serta bonus cantik, hehehe) tapi juga saya belajar tentang menjalani sebuah...

KOMITMEN

Yah, pada proses diet betapa saya harus menjalani beragam godaan dari mie ayam di Pasar, Free Voucher Burger PakWoo hingga Karascream di Pahoman apalagi Kolonel Yakiniku di KCF (dan kesemua tempat itu saya lewati hampir tiap hari). Saya juga harus melakukan jalan kaki sekitar 3 kilometer perhari lalu pergi ke Gym paling tidak 3x dalam sepekan. Harus Konsisten. Berkomitmen. Pernah juga sesekali saya tergoda, lalu taubat dan mulai dari awal.
Dari sini juga, saya berfikir:
Jika untuk komitmen "sekecil" ini saja saya tidak mampu, bagaimana dengan komitmen "besar", komitmen dalam BERUMAH TANGGA.

Dari Diet, saya mempersiapkan diri menuju satu impian (sebagian besar) wanita: MENIKAH.
Heum, selama menulis ini saya sambil bersepedah (eh gak takut jatuh, Sel????) Haha, bersepedah di Champions Gym yang ada di Jalan Ikan Bawal, deket Chandra. Deket KFC.
HAHAHA, pulangnya doain saya jangan mampir KFC yah :')

Bandar Lampung,
May 5 at 4:41pm

sumber gambar: koleksi pribadi