![]() |
source: bisnisukm.com |
Tuesday, 31 May 2016
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 08:09:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- gaya hidup
ilmu pengetahuan
ulasan
Sunday, 3 April 2016
Belajar dari Proses Menanam...
Sebenarnya, proses berumah tangga *gileee bahasa sella* mirip-mirip dikit dengan proses menanam. Kamu bisa pakai ilmu bercocok tanam. Kalau ngerasa cocok yah langsung tanam, tanamkan dalam jiwa *ceilaaaah*. Maksudnya gini, kalau mau cari yang tumplek-blek sesuai sama selera kamu itu syusyah gals, kayak saya yang pengen banget sama Shaheer Sheikh kan rada syusyah tuh jadi pas saya dapetin Ridwan Ghani yah saya alhamdulillah-in ajah. Toh sama-sama brewokan tipis.
![]() | |
Bang Ridwan pose seksih |
Begitulah yah, kira-kira gimana caranya biar dapet pasangan halal segera. Kalau cocok langsung tanam.
Yuk, bercocok tanam!
Eh, kita cocok kagak?
![]() | |
Calon istri abang Ridwan © 2016 Peri Tinkersell |
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 20:39:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Proses
sehari-hari
ulasan
Friday, 1 April 2016
Hari ini saya mendapat teguran itu, penyadaran datang dari kardus milik Kakek, berhubung beliau sedang di Batu Sangkar maka tak pelak saya lah yang mengurusi harta benda beliau (yang 80 persen adalah buku [agama]).
Diantara tumpukan itu ada satu judul yang paling membuat saya terbetik hati; Pedoman Shalat. Sebagai umat muslim turunan (yang agama Islam-nya didapat dari orang tua bukan atas pencarian sendiri) otomatis saya dibekali pengetahuan akan shalat sejak kecil dan buku saya belajar shalat dulu sangat tipis berwarna cover dominan ungu. Ah, lucu, fikir saya pertama kali mendapati buku "Pedoman Shalat" yang tebalnya hampir 600 halaman disusun oleh Prof.Dr.T.M.Hasbi Ash Shiddieqy ini, masa iyah pedoman shalat setebal ini?
![]() |
buku shalat punya kakeknya sella © 2016 Peri Tinkersell |
Saya tertarik untuk membukanya, saya balik lembar perlembar. Astaghfirullahaladzhim, bukan bermaksud berlebihan tapi isinya benar-benar membuat saya bergetar hebat dan jadi ingin berbagi pada kalian, para sahabat.
Betapa kurang sempurnanya pemahaman saya akan shalat selama ini, asal gerak dan komat-kamit saja. Buku ini membahas begitu detail perihal shalat mulai dari hubungan antara umat Islam dan Shalat hingga hukum meninggalkan shalat, semua terangkum jelas beserta dalil dalam enam ratus halaman walau begitu Sang Penyusun dengan rendah hati berkata; ini hanya rangkuman kecil.
Sepanjang sisa tahun-tahun rasanya perlu bagi saya membaca (sekaligus mempraktekkan tentunya) isi buku ini, kami bisa jadi teman yang baik karena sebaya. Yah ini buku terbitan 1992.
Yuk, belajar terus untuk menyempurnakan shalat.
Karena...
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian kepada shalatnyaa. Jika shalatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah riwayat disebutkan: dia akan berhasil). Dan jika shalatnya rusak, dia akan gagal dan merugi.” (HR Ath Thabrani, shahih).
Dan, Shalat adalah perintah yang Allah berikan tanpa perantara Jibril, langsung pada Baginda Rasul melalui peristiwa isra' mi'raj, betapa istimewa.
Dan lagi, menutup aurat itu bukan hanya waktu shalat loh yah, tapi sepanjang yang diharuskan.
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 19:19:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- gaya hidup
ulasan
Tuesday, 29 March 2016
Saya Papa kandungnya Marshanda.Langsung dong netizen seantero jagat pada heboh. Bagaimana tidak, seorang yang dianggap pengemis dengan penampilan miris ngaku-ngaku sebagai Ayah kandung seorang selebritis yang tersohor.
![]() |
beritagar.id |
"Semalam dapat kabar dari teman, yang mengirimkan link (tautan) berita. Dan memang benar, dia ayahku," kata aktris, yang namanya mencuat sejak menjadi pemeran utama dalam sinetron Bidadari itu. (sourch:beritagar.id)Jeng jeng jeng jeeeeeeeeng ternyata Marshandanya juga ngakuin woy! Lu semua pada heboh apa cing yang dihebohin????
Heum, sebenarnya agak mengherankan juga. Kok bisa yah anaknya terkenal --dan pastinya punya materi yang "cukup" juga-- tapi bokapnya *eduaaaan bahasa prokem saya keluar* ngemis. Saya juga
"Aku sudah lost contact dua tahun sama papa. Jadi buat aku ini malah good news, bisa ketemu papa lagi. Memang dari dulu setiap kali aku ketemu papa, keadaan ekonomi papa sangat minim," kata Marshanda. Ia juga mengklaim bahwa selama ini sudah berusaha membantu ayahnya semaksimal mungkin.(sourch:beritagar.id)Oh ternyata gitu. Tapi, kalau saya yang jadi Neng Ca sih *emang ada yang mau ngorbitin sella?* baiknya lebih elok buat mulai cari ayah semenjak dulu-dulu yah. Kan uang saya "cukup" banyak (ceritanya loh kalau saya jadi Neng Ca) bayar orang buat nyari ayah kayaknya gak terlalu sulit. Bikin konferensi pers juga mudah kan?
Pelajaran juga sih buat kita,
Coba sesekali kangennya sama Ayahmu, Neng. Jangan sama gebetan doang. Bagaimana pun, dalam darah kita mengalir darahnya.Udah ah segitu dulu. Mau ngurusin Irma bentar yang katanya kehilangan hp. Udah ribut heboh eh ternyata hp-nya juga ada di atas meja produksi. Cuma yaitu sihg, dia mah nyarinya pake "mulut".
Bandung, Maret 2016
Masih musim ujan dan musim kawin, lah saya kapan? *eh*
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 17:13:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- analyze
Polesan
ulasan
Monday, 28 March 2016
Bibir merona dan Tiket Japanzukishow11 © 2016 Peri Tinkersell |
"Makanya jangan pendek." -A Galih pada Sella-
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 09:35:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- gaya hidup
ulasan
Wednesday, 16 March 2016
"Dari Sabang sampai Marauke...dari timur sampai ke talaud...Indonesia tanah airku...Indomie...Indomie seleraku."
![]() |
sourch: Trailblazersng.com |
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 13:35:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- analyze
sehari-hari
ulasan
Friday, 31 July 2015
Belakangan ini, saya sedang merasa handphone terlalu berat. Tapi sangat ingin juga denger-denger lagu. Nah tercetuslah untuk mendengar streaming di Soundcloud saja. Haha.
Enggak tau, kayaknya ini rasa punya siapa *halaaah* bener-bener nyantol ke Bandung. Lah sebagian besar band (indie, tentunya) yang saya suka kok asalnya dari Bandung. Padahal gak rencana, persis jatuh cinta, gak ada rencana :3
Mocca, adalah band Indonesia yang "saya banget" swing jazz atau apalah itu istilah musicnya, pertama yang saya suka. Ini tak terlepas dari peran Maudy Ayunda pada film "Untuk Rena" -yang dimana- sountracknya itu lagu Mocca. Juga lagu "I Remember", duh cinta banget. Tapi ya gitu sih, lagunya kebanyakan berlirik english, padahal saya mah paling rada gimana gitu sama english. Namun sekarang gak terlalu khawatir, udah ada Ical. Dia siap translate kapanpun, kayak kamus online tapi yah gitu, mesti bayar.
Sarasvati, saya tau dari Angga. Karena novelnya duluan sih, memang rada-rada serem. Apalagi kami pas itu masih jadi mahasiswa baru unyu-unyu. Sampai ngebet pengen nonton live, tapi alhamdulillah, belum kesampean.
Pidi Baiq dan The Panas Dalam taunya dari Agi, yang memang suka buku-dan kayaknya nyewa kamar kost hanya untuk naro buku- (karena surayah pidibaiq juga seorang penulis, maklum gak ada kerjaan ;)) lagu pertama yang dikasih liat ke saya itu "Rintihan Kuntilanak" berhubung masih heboh bahas sarasvati dulu itu jadi makin seneng yang horor-horor, tapi jujur, saya sih lebih seneng honor. Semenjak Ayah Pidi -yang- Baiq ngeluarin novel terbarunya "Dilan, Dia Dilanku 1990" dan "Dilan, Dia Dilanku 1991" jadi aja saya makin cinta, sama Dilannya :) juga lagu voor Dilan dan voor Dilan #2. Gemes.
Banda Naera nah pas kepo-kepo ke following surayah lalu kepo ke followingnya following surayah, saya menemukan mereka! Duo yang pengennya disebut band. Tadinya saya kira mereka dari jakarta (liat info soundcloudnya) eh pas search lagi ternyata alumni Unpar. Menurut saya, literasi mereka yang kaya ini bolehlah disetarakan dengan Payung Teduh.
Tigapagi sempat dengar dinobatkan sebagai Band indie terbaik versi majalah rolling stone indonesia, lagunya seru. Melodinya rada nyunda. Tema lagunya juga asyik abis, cinta-cintaan, tapi cinta pada negara sih.
Salah satu hal yang saya idamkan, mereka gak masuk tipi. Rasanya jelas jadi beda, entah, jadi gak asik lagi. Jadi asing. Mungkin.
***
Pertemuan saya dengan lagu-lagu serta penyanyi diatas sungguh tak terencana. Senang ke mereka juga, mengalir saja. Sama kayak ke Bandung. Sama kayak ke kamu. Insyaallah lekas bersua.
"Jika awan sudah terlalu berat dan tak mampu menampung uap. Biarlah, biarlah hujan. Air bercumbu dengan tanah, daun, genting serta ranting juga yang lainnya. Biarlah, biarlah kita bertemu." -Petrikor, Sella-
***
Sudah ah, ini nulis sambil ngantuk. Dan playlist private di soundcloud saya sedang ada Banda Naera...
" Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara; Siapa saja atau apa
Jendela, kursi
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi." -Musikalisasi Puisi Rindu, Subagio Sastrowardoyo-
*tau-tau kepikiran, itu Bapaknya Dian Sastro bukan, yah?*
Bandar Lampung,
2 Agustus 2015
Mulai ngantuk.
gambar; sourch google.
Sunday, 19 July 2015
"Iyah sih sekolahnya gratis lah buku, baju, sepatu, tas apanya kan beli pake duit ongkos juga pake duit." -Tetangga,-
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Ar-Ra'd:11)
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. ” (Al-Mu'min:60)
![]() |
Source: www.lensaindonesia.com/2013/07/27/ribuan-anak-sumatera-selatan-putus-sekolah.html |
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 16:03:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Proses
ulasan
Saturday, 18 July 2015
Saya, sebagai praktisi Jomblo aktif semenjak 2013 yah memang sih masih suka kesengsem sama anak ngaji, walau tampangnya biasa saja gak semanis Abang Shaheer Sheekh -yang tingkat kemanisan dan gurihnya setara dengan Martabak Bangka Acun yang di Yos Sudarso itu, rasa Keju seloyang mapuluh rebu- tapi pesonanya itu loh.
"Cinta adalah mubah, merasakannya adalah fitrah, cinta bisa menghantarkan kita ke surga, bisa juga menjerumuskan kita pada neraka. Menyikapinya adalah pilihan kita." -Nurul, mini seri Bicara Cinta, dengan perubahan sesukanya-
Nah ini, sebagian besar pemuda-pemudi Indonesia yang tidak menjunjung tinggi sila ke-5; Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masih beranggapan bahwa Melajang a.k.a Menjomblo adalah pilihan bagi orang-orang yang tak punya pilihan. Mereka yang berganda campuran (pacaran.red) acapkali nyinyir dan menganggap para Tunggal Pria/Wanita ini sebagai kasta kelas bawah. Kadang yah gitu, ada yang depresi akhirnya membanting stir jadi Ganda Putra/Putri. Itu bagi yang udah desperate banget.
Terus ini si Sella maksudnya mau bahas apaan sih?
Heum, begini eeeemh anu gimana yah. Saya juga sudah cukup merasa punya beban kalau ditanya-tanya sama tetua di keluarga :')
Tapi yah alhamdulillah, beberapa kali ada yang datang hingga ke rumah -menandakan kalau saya "laku" dan normal-tapi gak cocok sama orang tua. Ada juga yang datang dari daftar kawan lama tapi cuma sampai pada tahap "mentag" atau yang lebih giyung gitu yah menjanjian ngelamar setelah beres kuliah atau ini itu. Bikin hati gonjang-ganjing banget deh. Mbok yah kalau belum siap nanti-nanti dulu lah.
Jadi maksud saya gini loh, dalam masa-masa "bertapa" ini pasti ada saja godaan syaitonirrojim baik dari kalangan Jin atau Manusia :) Betapa kita harus sangat-sangat paham betul alasan untuk menjomblo (yang sebenernya saya lebih suka kata "lajang" tapi kurang fami-liar) niat dan tekad harus kuat. Bagi yang cewek, masa penantian ini bisa jadi masa pengembangan diri, pelajari segala hal yang bisa jadi ilmunya nanti malah akan membantumu dalam mengarungi bahtera. Buat cowok, masa-masa ini alangkah elok untuk kamu belajar dan belajar terus, bukan hanya menjadi imam shalat yang baik tapi juga jadi "presiden" untuk keluarga kecilmu, paling tidak. Bisa menciptakan GBHN sendiri. Ngerti GBHN, kan?
Memilih jadi jomblo pada waktu dan situasi yang belum memungkinkan untuk menikah adalah Jihad.
Rasulullah saw bersabda : “Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang melawan hawa nafsunya” Hadits ini dishahihkan oleh Nashiruddin al-Bani dalam Shahihul Jami’ (1099).
Berganda campuran tanpa ikatan yang terdaftar di KUA adalah hawa nafsu. Memeranginya adalah kewajiban! Memeranginya adalah Jihad! Apalagi berganda putra/putri :(
Susah memang, melihat mereka bergandeng tangan cengengesan. Tapi percayalah, ada saatnya kita merasakan itu. Deg-degan dan kesengsem yang halal tanpa takut digrebek satpol PP. Ada saatnya.
Photo: Biar lajang tetap senang, koleksi pribadi.
Bandar Lampung,
18 Juli 2015
Lebaran ke-22 dalam keadaan lajang.
Tuesday, 7 July 2015
"Belum sel. Saya hilang kontak juga sama dy. Maunya balikan sebenarnya. Tapi ortu melarang keras." -Dara, Wanita yang tegar-
"Kangen sel, nyesel jga. Tapi gimana lagi, T_T." -Dara, belum genap 23th-
"I'm not complaining 'bout the weather in the sky, it just a vision of the future of a bloody sunday..." - The Downtown Dogz, Cigarretes Nation -
"Ketika jodoh tidak lagi hanya di tangan Tuhan tapi juga mesti tervalidasi lidah orangtua." -Sella, suka mikir yang gimana gitu-
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 22:06:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Polesan
Proses
ulasan
Sunday, 5 July 2015
" Somewhere over the rainbow, way up high
There’s a land that I heard of once in a lullaby.
Somewhere over the rainbow, skies are blue
And the dreams that you dare to dream really do come true." -Over The Rainbow, Judy Garland-
![]() |
Judy Garland dalam The Wizard of Oz Scene |
![]() |
Rainbow Flag (sourch: moma.org) |
Sejumlah tulisan menyebutkan jika Gilbert menciptakan Rainbow Flag karena terinspirasi dari lagu 'Over The Rainbow' milik penyanyi Judy Garland. Judy Garland sendiri dikenal sebagai icon LGTB.
Kan, pernah lihat "colokan"?
5 Juli 2015
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 04:57:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Polesan
sehari-hari
ulasan
Thursday, 2 July 2015
"Kuliah itu bukan lomba lari, serius." - Sella, 22th, Lajang, lagi banyak kerjaan di Bumi-
Sore tadi, sambil baca ulang proposal skripsi punya Teh Atul (saking gak ada bacaan baru) -yang dimana si teteh minta tolong buat dibantu cek strukturnya- saya juga baca-baca contoh proposal nikah, masih dari Teh Atul. Gemes. Bukan karena saya ngebet nikah tapi sekali lagi, sedang belum ada bacaan baru. Dari pada saya sok-sokan baca hati kamukan? Heuh rumit. Nah saya juga sembari chat dengan salah seorang teman di media sosial. Biar belaga multitasking gitu.
Setelah berhiha-hihi akhirnya sampai pada pertanyaan inti,
"teh.. menurut teteh, kuliah/wisuda/lulus itu bukan cepet-cepetan kan?" -AR, Mahasiswi tingkat akhir-
Wuah,
Akhirnya saya tutup dua file proposal, saya mau fokus mencerna pertanyaan jleb ini.
SEPERTI REFLEKSI CERMIN
Dasarnya, saya juga anak yang setengah hati, setengah jiwa bahkan setengah fikiran pada kuliah. Sampai pindah-pindah hingga tiga perguruan tinggi. Ditegur orang tua sudah biasa, ditanya-tanya teman sudah tak dirasa, dicibir-cibir orang ah sudahlah. Tapi alhamdulillah sekarang sudah terbebas dari kewajiban-kewajiban duduk merenung di kelas sambil terkantuk-kantuk berusaha fokus ke papan. Malah seringnya kerjaan saya dulu tuh selain tidur yah mendesain baju atau gak yah nulis sajak di kelas. Hadeh.
Jadi, pertanyaan dari Dek AR ini seperti refleksi pertanyaan saya pada masa yang lalu, masa-masa malas dulu.
Mungkin ada baiknya saya ulas hal-hal yang bisa mempengaruhi lama waktu kita menghuni kampus, seperti hal-hal dibawah ini:
1. SEMUA TERGANTUNG NIAT
Mungkin sebagaian besar dari kita sudah tidak asing dengan ini, Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahih-nya, dari al-Khalifatu ar-Rasyid, Umar bin al-Khattab
radhiallahu ‘anhu , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺩُﻧْﻴَﺎ ﻳُﺼِﻴﺒُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻳَﻨْﻜِﺤُﻬَﺎ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺎﺟَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪ
ِ
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau karena perempuan yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tujukan.”
Hadits ini ditempatkan Imam Bukhari
rahimahullah di beberapa halaman dalam kitab Shahih-nya dari jalur al-Qamah bin Waqqash al-Laitsi.
Pun kuliah, ada yang berniat ngeksis, dapat kedudukan tinggi, demi ilmu atau juga karena orang tua. Tapi biar bagimana pun, orang tua tetap mesti didahulukan kehendaknya selama tidak melanggar syariat.
Saya akui, dulu niat saya kuliah itu picisan sekali: Malu kalau gak kuliah, gengsi. Dan itu pula sebabnya, saya malah jadi malu-maluin. Jangan diikuti.
Nah, kalau kamu udah terlanjur niat yang gimana-gimana gitu, mending sekarang langsung bicara pada orangtua; MINTA RESTU, bukan nikah doang keleus yang butuh restu. Dah orangtua mah kaki tangan Sang Pencipta sih. Makanya manjur. Urusan apa aja Insha Allah lancar. Bagi yang sudah gak ada, yah ambil wudhu gih. Selanjutnya, tau kan?
2. LINGKUNGAN
"iya teh.. saya lagi ngerasa gamang aja karena belum beres skripsi sedangkan temen-temen di jurusan lain udah..
penyesalan memang selalu diakhir, saya emang banyak nunda, banyak futurnya.. ya asa gimana gitu rasanya sekarang, kenapa ngebuang begitu banyak waktu yang berharga??"
Dek AR mengutarakan apa yang sedang ia rasani. Saya tahu persis keadaan mahasiswa jurusan ini, bukan, bukan mau bilang kalau mereka malas tapi justru sebaliknya. Anak-anak jurusan seni dan tekhnik memang terkenal "agak lama" ngendok di kampus, selain karena keduanya paling banyak praktek dan kerja lapangan, anak-anak di jurusan ini juga terkenal aktif dalam ragam kegiatan. Suka bikin pameran, suka begadang (dalam konotasi baik), banyak karya pokoknya. Jadi wajar saja kalau agak tersendat dalam hal ke-akademik-an, beda sama anak-anak ekonomi yang kebanyakan lulus cepat (temen-temen saya juga banyak yang lulus 3,5 tahun di jurusan ekonomi).
Jadi, memang sepertinya ini tips yang boleh dicoba:
NGEGAUL KEJURUSAN LAIN
Biar alarm dalam dirimu berbunyi, Dek. Biar korek pematikmu nyala, Dek.
3. DIRI SENDIRI
Nah, ini yang paling krusial, diri sendiri. Penulis buku "Happiness Inside", Gobind Vashdev pernah berkata:
Hanya ada satu orang yang bisa merubah dirimu, dia adalah... lihatlah cermin.
Allah SubhanaWata'ala juga bersabda tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali jika kaum itu sendiri yang merubahnya.
Sudah cukupkan dalilnya?
Lama tidaknya kamu mondar-mandir di kampus memang ada di tanganmu sendiri. Jangan terus menyalahkan keadaan. Apalagi nyalahin saya, memang salah kalau saya cinta kamu? *eh* #gagalfokus.
JADI, KULIAH ITU...
Bukan tentang siapa yang cepat atau duluan wisuda, bukan. Adalah sebuah kepastian kalau yang sudah lulus kuliah tentu tidak cuma ingin leha-leha nganggur, kan? Kalau tidak kerja yah minimal mulai berwirausahalah. Kalau mau mulai dari sekarang nabung modal, seperti cara ini misalnya klik.
Masalahnya, itu tidak semudah menceplok telur, eh nyeplok telur juga gak gampang sih, yang gampang mah masak air.
Sarjana S1 di Indonesia Raya itu buaya banget eh buaaaanyak banget maksudnya. Mau berwirausaha juga kan tidak mudah kalau tidak punya kemampuan. Yang boleh dicoba sih jadi artis, artis yutube lah paling gak. Kayak Bang Hisqie pelopor #gapentingsihchannel yang memang gak penting (curiga, itu hanya pelarian dari perkuliahan di seni rupa yang aneka rupa ujiannya :p maaf yah bang, btw thanks loh kaosnya).
Kalau pun kamu lulus cepat seperti teman-teman saya yang anak ekonomi, manajemen utamanya, gapapa kalau kamu kayak Litaniar yang punya kemampuan berbisnis dan langsung dapet kerja. Gapapa juga kalau kayak fitri yang menyibukkan diri belajar merajut dari youtube, bisa dibisnisin. Bisa berpenghasilan.
Jangan, jadi sarjana yang cuma selonjoran di rumah nambah beban emak bapak karena kebanyakan makan, makan ati.
Maka, lulus kuliah bukan perihal cepat-cepatan kayak lomba lari terus yang duluan sampai dapat medali.
Kuliah, adalah sarana pendewasaan diri. Untuk itu kamu disebut sarjana kalau sudah beres. Kuliah juga wadah dalam menjalin relasi bukan sekedar menjalin kasih, maka amat baik kalau kamu sering ikut-ikut organisasi sana-sini. Ngegahul.
Yaudah, kuliah aja yang baik, dan benar.
Cepat lulus juga benar, dalam upaya menghemat anggaran. Mungkin itu sebabnya anak ekonomi cepet mensarjanakan diri. Lulus cepat juga perlu kalau si dia minta Skripsi sebagai maharnya. Heehehe.
Wassalam, Dek.
Bandar Lampung,
2 Juli 2015
Sekedar pesan-kesan, buat kamu juga, mangat yah :)
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 21:36:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Proses
sehari-hari
Tips
ulasan
Wednesday, 1 July 2015
![]() |
Sumber Foto: Wikipedia |
"Makanan terenak bukan dilihat dari seberapa mewah bahannya tapi dilihat dari sedang bagaimana dan bersama siapa kita makan, itulah cita rasa." -Sella, 22th, single ceria manis berbakat-
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 17:34:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- sehari-hari
ulasan
1 Juli 2015
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 14:50:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- Proses
sehari-hari
ulasan
Wednesday, 24 June 2015
Awal mulanya konsep acara ini adalah blusukan ke jalan-jalan serta tempat keramaian untuk berbagi rejeki. Saya ketahui kemudian dari narasumber terpercaya dan ter-uptodate dalam dunia pertelevisian, Ibu. Seperti gaya berpolitik Bapak nomer satu di Indonesia. Tapi lama-kelamaan kok jadi berubah haluan. Jadinya penuh dengan acara canda tawa mengaduk-aduk privasi orang yang notabene memang dari kalangan selebritis, rumah. Tidak salah-salah, acara yang ternyata kontennya sangat melatih kesabaran si empunya rumah tersebut tayang dalam durasi 120 menit pada prime time.
Juni 2015
- Author name:
- Unknown
- Publish date:
- 04:43:00
- Discussion:
- No comments
- Categories:
- ulasan