Showing posts with label sehari-hari. Show all posts
Showing posts with label sehari-hari. Show all posts

Wednesday, 27 December 2017



© 2017 PERI TINKERSELL


Bahan;

1/2 kilogram daging sapi has dalam dan potong menjadi beberapa bagian
1 liter santan kelapa yang sudah tua dan kental
1 liter santan kelapa biasa
2 batang serai yang dimemarkan
4 lembar daun jeruk purut
2 lembar daun kunyit yang diikat menjadi satu

Bumbu Halus;

Cabai merah keriting sesuai selera
16 siung bawang merah
8 siung bawang putih
5 butir kemiri
2 cm jahe
3 cm lengkuas
Garam dan merica bubuk secukupnya saja

Cara Membuat;

Langkah pertama, potong daging sapi menjadi beberapa bagian sesuai selera. Siapkan cobek dan haluskan bumbu-bumbu membuat rendang seperti cabai merah keriting, 16 siung bawang merah, 8 siung bawang putih, 5 butir kemiri, 2 cm jahe, dan 3 cm laos. Jangan lupa menambahkan garam dan merica secukupnya kedalam bumbu halus. Setelah dihaluskan, siapkan panci berisi santan kelapa biasa yang tidak terlalu kental. Rebus hingga mendidih, namun sebelum itu, masukan bumbu yang sebelumnya sudah dihaluskan beserta batang serai, daun jeruk, dan juga daun kunyit ikat. Aduk semua bahan secara perlahan agar tidak gosong hingga mendidih. Setelah mendidih, masukan potongan daging has dalam yang sudah dipotong sebelumnya kedalam rebusan bumbu dan santan. Aduk rendang sesekali. Jika rebusan santan berisi rendang tadi sudah mulai kering, tambahkanlah santan kelapa​ yang kental sedikit demi sedikit saja. Sebaiknya gunakan api kecil dalam memasak rendang ini agar tidak mudah gosong. Jangan lupa juga selama perebusan aduk rendang hingga santan mengering dan mengeluarkan minyak. Setelah matang dan bumbunya meresap, angkat rendang dan siapkan dalam piring saji.



Tampines, 2017

Wednesday, 20 December 2017



© 2017 PERI TINKERSELL


Bahan;

Udang (Buang kepala dan ekor, belah punggung, buang yang item-itemnya)
Kentang (Kupas, potong dadu)
Minyak goreng
Evaporated Milk (boleh banget diganti santan)

Bumbu Halus;

Cabe Merah (Daku pakai cabe India, pedes enel)
Bawang Merah
Bawang Putih
Serai

Bumbu Lain;

- Garam
- Gulpas
- Daun jeruk

Cara Buat;

Blender bumbu halus.
Goreng Kentang dan Udang, tiriskan.
Tumis bumbu halus, tambahkan daun jeruk. Kalau udah agak mateng, tambahkan evaporated milk. Tambahkan garam dan gulpas.
Masukin Kentang dan Udang yang udah Di tirisin. Koreksi rasa.

Sellatips - Ngeblender bumbu dicampur minyak



Tampines, 2017

Wednesday, 13 December 2017




© 2017 PERI TINKERSELL



Bahan-bahan;

2 buah dada ayam, potong dadu
2 sdt lada bubuk
2 sdt garam
2 buah jeruk nipis
Tusuk sate

Bahan Bumbu;

15 buah rawit merah besar
1 buah tomat
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
Garam
Gula

Cara Memasak:

Cuci bersih ayam, potong dadu. Kemudian tusukkan pada tusuk sateKucuri dengan perasan jeruk nipis, lada dan garam. Diamkan kurang lebih 20 menit.Panggang ayam dengan api kecil agar matang merata, bolak-balik agar tidak gosong.Rebus semua bumbu sate sampai melunak, lalu tiriskan.Haluskan semua bumbu sate lalu tumis bumbu sate sampai harum.Sajikan sate yang telah dipanggang dengan bumbunya.



Tampines, 2017

Wednesday, 6 December 2017


© 2017 PERI TINKERSELL

Pempek Dough

1¾ (350 ml) glass seafood broth
1¼ glass (250 ml) water
250 gr flour, sifted
4 medium sized chicken eggs
500 gr sago flour, sifted
½ tsp salt
Sugar

Filling

8 eggs
½ tsp garlic salt
¼ tsp ground pepper

Cuko Sauce

3½-4 glasses (700-800 ml) water
Spice paste for cuko
12 garlic cloves
8 red curly chilies
5 red bird’s eye chilies
4 tsp dried shrimp, soaked in warm water
1 block of palm sugar
3 tbsp tamarind
½ tsp salt

Directions;

Pempek:
Bring the seafood broth to boil with salt and sugar. Sprinkle in flour while stirring constantly until the mixture thickens and no lumps remain. Remove from heat. Stir until the mixture cools. Add eggs one by one while mixing at low/medium-speed with mixer. Sprinkle in sago flour while mixing. Do this until the dough is smooth and soft.

Shape the dough into balls the size of either golf or tennis balls. Hold in palm, curling fingers around ball shape and pressing in with thumb until the ball looks like a bowl. Fill the hollow of the bowl shape with whisked eggs and seal back into a closed ball shape.

Put the ball or pempek dos into boiling water. Let it balls surface and cook for 20 mins until the ball is chewy and the egg filling cooked. Remove from heat. Drain water.

Cuko:
Bring water to boil with spice paste. Lower the heat and let the cuko sauce cook down and thicken. Taste the sauce and strain it.

Serving: Fry or steam the pempek dos. Serve with cuko sauce and chopped cucumber. It is also can be served with yellow or angel-hair noodles.

Recipe from www.rasamasa.com



Tampines, 2017

Wednesday, 29 November 2017



© 2017 PERI TINKERSELL


INGREDIENTS;

400 gram fish fillet
200 gram Prawn peeled
100 gram grated Coconut
5 t pcs Chili Padi chopped (you can skip this if you can’ tolerate spicy) (in Bahasa called "cabe rawit")
6 Leaves pcs Kaffir Lime
2 Leaves pcs Bay
1 pcs Lemongrass use the white part, crushed
1 tbsp Tamarind water
1 tbsp Salt
1/2 tsp Black Pepper coarse
1 tsp Brown Sugar
2 tbsp Canola Oil
Lemongrass for the skewer

PUREE WITH A FOOD PROCESSOR OR A MORTAR ;

4 pcs Red Chili Paper
4 cloves Garlic
8 cloves Shallot (Indonesian shallot is smaller than the regular shallot so you can less the amount )
1 cm Turmeric peeled
1 cm Ginger
1 pcs Tomato deseed, chopped
5 pcs Candlenut

INSTRUCTIONS

Finely, chop the prawn and fish, set aside. (or use a food processor)

In a non-stick pan over medium heat, add the canola oil, stir in the spices that have been pureed, kaffir lime leaves, lemongrass, bay leaves, chili padi and tamarind water cook until fragrant.

Add salt, black paper coarse, brown sugar, taste and add more salt if necessary.

Add the grated coconut, and stir until well combined and keep stirring for 1-2 minutes more.

Remove from heat.

Combine all the spices with the fish and prawn, mix well.

Place 1-2 tbsp of the satay meat in the palm of your hand, place the lemongrass in the center of the meat, wrap gently with your hand. Set aside.

Prepare a non stick grilling pan, spray the pan with oil, place the satay on the pan and grill on each side with a medium low heat.

Once your satay is turn into golden brown on each side, the satay is done, remove from heat.

Ready to serve! 😍

Idea;
https://askchefdennis.com



Tampines, 2017

Wednesday, 22 November 2017


© 2017 PERI TINKERSELL


Ingredients;

1/4 c low-sodium soy sauce
3 tbsp honey
2 cloves garlic, minced
Juice of 1 lime
1 tbsp lingham's sauce
2 tbsp sesame oil
1 tbsp cornstarch
1 lb skinless chicken breasts
Sesame seeds
French Beans

Directions;

Preheat oven to 350 degrees F. 
Make glaze: In a medium bowl, whisk together soy sauce, honey, garlic, lime juice, lingham's sauce, 1 tablespoon sesame oil, and cornstarch.
Season chicken with salt and pepper. 
In an ovenproof skillet over medium-high heat, heat oil. 
Sear chicken and let cook until golden, 4 minutes, then flip and let cook 4 minutes more. 
Pour over glaze and transfer to oven.Bake until chicken is cooked through, 25 minutes. Heat broiler.
Bake French beans for 7 minutes.
Spoon glaze over chicken and broil 2 minutes. Garnish with sesame seeds.

Nb:
Recipe Idea from http://delish.com



Tampines, 2017

Wednesday, 15 November 2017

Ngegoreng ayamnya pake potatoes starch. Harumnya rada gimana gitu~



© 2017 PERI TINKERSELL



Bahan Crispy Chicken;

Daging Ayam 500gr
Tepung Kentang 100gr
Bumbu Kari (bisa pakai yang bubuk, atau bumbu apa aja, suka-suka)
Oregano 1/2 sdt
Garam 1 sdt
Minyak untuk menggoreng

Bahan Saus;

Minyak Zaitun 2 sdm untuk menumis
Bawang Bombay 1/2 buah yang kecil
Lada Hitam bubuk 1 sdt
Saus Sambal 3 sdm
Saus Tomat 2 sdm
Kecap Asin 1 sdm
Daun Jeruk 2 lembar
Air 200 ml
Tepung Kentang 1sdt


Cara Buat;

Ayam cuci bersih, tiriskan, toel-toel pakai tissue biar airnya cepet ilang. Letak dalam wadah. Tambahkan bumbu Kari, oregano juga garam. Gaul hingga rata. Simpan dalam fridge kurleb 15-20 menit. Setelah Dari fridge, balur dengan tepung Kentang. Goreng dalam minyak panas hingga matang. Tiriskan.

Tumis bawang Bombay yang udah diiris-iris. Tambahkan daun jeruk sampai harum. Tambahkan air. Masukkan aneka saus, lada hitam, kecap asin. Aduk-aduk. Koreksi Rasa. Campur tepung Kentang dengan sedikit air, masukkan dalam saus. Masak hingga mengental. Campurkan ayam crispy dengan saus. Gaul hingga merata. Angkat. Sajikan.

#sellatips

1. Masak saus dengan api kecil.
2. Penggunaan tepung Kentang, dipilih karena bisa ngasilin ayam yang renyah namun tetap lembut. Beda dengan tepung lainnya.
3. Tepung Kentang kalau udah mateng gak akan se-golden tepung terigu warnanya.


Tampines, 2017

Sunday, 12 November 2017



© 2017 PERI TINKERSELL


Kali ini ngunjungin City Hall. Yang mentereng banget diliat pas keluar dari MRT City Hall adalah St. Andrew's Cathedral, gereja katedral terbesar di Singapore. Dan ternyata, field-nya jadi semacam tempat piknik kalau hari minggu dan kebanyakan sih pekerja dari Indonesia (Sella mendengar banyak orang berbahasa Jawa). Di seberangnya ada Pusat perbelanjaan. Ada toko sepatu BATA juga, hahahahah. Jadi inget jaman sekolah.

Nah, kalau jalan terus, di samping Cathedral ada National Museum dan National Gallery Singapore. Bangunannya khas Inggris banget. Eh sebenernya hampir semua bangunan Public di sekitar City Hall masih kental Inggris-nya sih. Apalagi jembatan deket Parlement, gak motret karena sudah lelah mau jalannya 😂 mungkin kalau jalannya sama Kamu tak akan Aku selelah itu~

St. Andrew's Cathedral © 2017 PERI TINKERSELL


Dari sini juga keliatan tuh si mentereng Gedung Marina Bay the Bay serta Bianglala. Sama ini, Padang juga deket-deket sini. Bukan Padang kampung halaman Ayahnya Sella, tapi Padang mean field. Ruang terbuka luas.

© 2017 PERI TINKERSELL

© 2017 PERI TINKERSELL

© 2017 PERI TINKERSELL


Oh yah, info tambahan:

Untuk yang mau berkunjung ke National Gallery Museum Singapore (1 Saint Andrew’s Road, #01–01, Singapura 178957).

Jam bukanya minggu – kamis, atau libur nasional 10 pagi – 7 malam. Kalau jumat, sabtu, 10 pagi – 10 malam. Harga Tiket Masuk National Gallery Museum beli di loket;

- 20 SGD (Adult)
- 15 SGD (Child)

Harga tourist itu yah.

Kalau Sella sih, FREE! (Pokoknya Kita mah halan-halan asyik dan hemat yah, hahahaha) Soalnya untuk Senior Netizen (Disability) dan 1 orang caregiver-nya itu gratis masuk. Kapanpun di jam operasional.

Tapi, mentemen yang mau masuk gratisan, tak usah gusar. Kalian berkunjunglah pada tanggal di bawah ini;

- New Year’s Day (1-2 Jan)
- Chinese New Year (28-30 Jan)
- International Museum Day (18 May)
- Hari Raya Puasa (25-26 Jun)
- Singapore National Day (9 Aug)


Selamat beraktifitas 🤗

Thursday, 29 September 2016


"Akadnya kamis, resepsinya minggu..." Mas Dian ngasih tau jadwal sambil elus tengkuknya.

"Ih aku mah yah ngeliat tetangga hajatan aja kemaren, udah capek duluan. Mondar-mandirlah, nanyain ini panci siapa itu kenceng siapalah." Sella dari awal udah ngasih keluhan duluan.

"Ya namanyakan kebiasaan keluarga, oh yah tar diajarin basic perawatan keluarga. Bisakan?"

"Euhm bisa...percaya aku bisa?"

"Percaya."

Mas Dian tentu harus percaya bahwa Sella bisa dilepas buat ngerawat Ayah. Dengan tuntunannya dari jauh saja. Karena landasan dari setiap hubungan adalah kepercayaan. Omong-omong, yang dibahas adalah pernikahan Abangnya Mas Dian dengan Istrinya. Bukan pernikahan antara dua orang yang ngobrol diatas.


B. Lampung 28 September 2016

Sunday, 25 September 2016



Pada jum'at malam menuju sabtu, setelah memutuskan sambungan internet dan mematikan gadget, saya berdiskusi dengan Ibundohara Negara Lastari. Kami membahas tentang Anggaran Belanja esok hari. Mempertimbangkan dengan matang Apakah mesti belanja di Pasar Kangkung atau Pasar Panjang. Dilema sekali. Setelah mengalami diskusi panjang akhirnya ditutuplah rapat malam itu. Saya yang belum ngantuk padahal sudah jam 12an malam, mulai membuka bahasan rumpi, biasalah, cewek.


"Tendanya jadi dipasang di depan rumah Pak RT Bund, bukan di Lapangan Sherly."
"Lah kok jauh amat, entar dandannya dimana?"
"Rumah Wak Ujang paling, kan jadi pelaminan di situ."


Kami rempong ngebahas tentang persiapan resepsi nikah. Bukan pernikahan saya tentunya, melainkan tetangga. Tetiba, saya capek ngomongin orang, takut jadi gosip. Maka saya coba alihkan bahasan.


"Tar Sella kalo nikah gak mau pake orgenan gitu yah Bund. Prasmanan aja udah gitu."
"Emang udah ada yang mau? Jangan ketuaan, kasian tar kalo punya anak."


Si Sella panas sendiri, hahaha. Sella jelasin kalo mau nikah yang tanpa pake acara pacar-pacaran. Lelah hati adek bang. Kemudian, demi menghibur saya -- ge-er-nya saya aja kali yah-- Ibund mulai cerita tentang masalalu Beliau.


"Pacar gua dulu yah ganteng-ganteng. Pokoknya Ayah lo itu sabotase aja. Gak bener caranya."


Saya mulai nyimak dan beralih perhatian dari soal jodoh kapan datang. Oh yah, kalau di daerah tempat saya tinggal, adalah hal biasa ortu pake bahasa prokem ke anak. Bahkan beberapa temen saya juga melakukan sebaliknya. Temen-temen saya yang lainnya yang di Bandung, utamanya, sering salah sangka Ibund marah atau apa kalo lagi ngomong ke saya, padahal enggak.. Harap maklum yah :D Terus Ibund lanjutin ceritanya,

"Pernah yah, gua lagi diapelin sama orang jaseng. Cuma ada jeruk satu, yaudah gua buatin eh Ayah lo juga ada di sana. Gua cuma kasih ke Aa jaseng aja minumnya, si Benny bukannya pergi malah tetep di situ. Kebayang gak sakitnya?"

Saya ngakak gak tahan, sambil jawab iya pasti sakit banget.

"Pernah juga ada cowok yang nraktir gua makan mie ayam, di depan warung bude (ibu dan dua saudaranya buka warung nasi uduk sebrangan sama ayah yang buka warung padang ama saudara-saudaranya juga di gerbang Pelabuhan Panjang yang sekarang udah ditutup.) eh Ayah lo dateng masih megang saringan kelapa, bilangnya mau ngasih bubur kacang ijo."

Ibundo sedang bersabda :D © 2016 Peri Tinkersel

"Terus lagi, sebenernya gua kan masih pacaran sama sodaranya ayah pas ayah ngajak nikah. Eh ada lagi lo yang gila, pas udah sebar undangan nikah, Benny tuh tau-tau bilang nikahnya ditunda sampe ada surat balasan dari kakek (kakek Bakhtiar, Bapaknya Ayah). Yaudah gua marahlah, gua pulang ke rumah nenek (nenek Darmi, Emaknya Ibund) eh pas gua udah sampe kampung (jaraknya sekitar 100km dari domisili ayah ibund waktu dulu) eh Ayah lo tau-tau udah tidur di tempat nenek. Masih pake baju masak, malu-maluin gua aja."

Kalau kamu ada dikamar bareng saya dan Ibund malam tadi, pasti kamu gak berenti ketawa.

"Eh tau gak kenapa kita pas itu pindah ke Kebun Pisang? Gara-gara pacar gua yang sudaranya Ayah itu dateng ke rumah kita yang di Kampung Baru, gak tau kalo ibu udah nikah, padahal Monik (anak ketiga, saat itu saya kelas 2 sd) udah lahir yah, ngajak ngobrol padahal dia nunggu aja di jendela. Gua bilang mau tidur siang. Eh tetangga ada yang bilang ke Ayah, Ayahnya marah langsung hari itu juga nyari rumah. Besoknya langsung pindahkan."

Tentang cerita ini, saya juga baru tau. Saya masih gak bisa berenti ngakak sampe nangis jadinya.

"Lo, kenapa nangis? Abis ditolak juga yah?"
"Ih gak. Haha gak tau juga kenapa nangis. Jadi ayah orangnya cemburuan banget yah Bund?" Saya mengelak pertanyaan Ibund.
"Iya parah banget, tapi terlalu cinta gitu malah nyusahin pasangan lah. Bikin gak nyaman."

Malam udah mau pagi saja. Jam dinding udah nunjukin pukul 2.40 pagi. Kami mutusin buat tidur walau bentar. Banyak hal yang kami bagi, banyak hal yang kami dapat.

Tapi yang Ibund belum tahu sampai saat ini adalah alasan saya nangis. Saya nangis bukan karena ditolak cowok atau apa. Saya terharu, saya tau-tau jadi rindu kamu, kamu yang masih samar. Saya memfavoritkan Ayah saya dalam perjuangan hidup Beliau, termasuk perjuangan cinta yang menurut Ibund nyusahin pasangan. Saya sama seperti Ayah, suka "gila" dalam menunjukkan cinta. Yang, jarang bisa kami ungkap lewat kata. Lebih suka nunjukin lewat perbuatan yang kadang gak masuk akal dan terkesan maksa. Semoga kamu nanti tahan, siapa tau saya gak bisa mengendalikan diri, menyuguhkan kamu cinta yang bikin susah. Susah untuk pisah :p

B.Lampung, 24 septermber 2016

Friday, 23 September 2016



Sebagai Perem-puan, puan yang mesti diperem sebelum dihidangkan. Tentu kita memiliki keterbatasan dalam melangkah menjemput jodoh. Ikatan-ikatan disekeliling memaksa kita menjadi seseorang yang menanti, tanpa menjemput dalam artian sebenarnya. Berbeda dengan Tuan, begitulah nasib Puan.

Konon, jodoh dibentuk oleh penantian (utamanya bagi perempuan). Penantian yang bukan sekedar nunggu nanti-nanti, melainkan butuh memupuk kesiapan. Nah, sebagian dari kita tanpa sadar sering bergunjing --yang acapkali kita samarkan sebagai curhatan-- kepada diri sendiri atau bahkan kepada grup rumpi... Tentang jodoh si anu udah datang duluan, kenapa aku belum? Padahal aku juga sudah --merasa-- siap dari segi umur maupun mental (perempuan jarang memikirkan kesiapan materi, baiknya itu lelaki saja yang pikir :p)

Menanti Hujan Selesai © 2016 Peri Tinkersel
Lalu, izinkan saya yang masih lajang ini untuk berdiskusi dengan kalian, para perempuan, untuk menilik kira-kira apa saja yang membuat hidup kita belum ada kamus PERNIKAHAN-nya. Boleh setuju, boleh tidak, atau bisa saja kamu juga punya pemikiran lain? Heum...

Ini mungkin hanyalah hal-hal kecil yang acapkali luput dari "ikhtiar" kita. Maksud saya, dari sekian banyak hal-hal baik yang kita lakukan dalam usaha menanti jodoh, ini jarang diperhatikan;

1.  Manage Keuangan

"Jika kita tidak bisa mengatur hal kecil, bagaimana mungkin mengatur yang besar?" -Sella, 23th, masih muda-

Hah, manage uang apa susahnya? Aku udah usaha kok!
Saya juga merasa begitu. Uwuwuw semenjak bekerja, saya tentu saja mengatur keuangan secara pribadi. Tanpa campur tangan Ibundohara. Mulai dari sandang, pangan hingga papan yah walaupun gak benar-benar tinggal di rumah papan sih. Tapi ternyata tidak mudah, masih kadang hutang sana-sini. Dan uang suka gak keliatan rimbanya. Kadang suka beli stok cemilan buat sebulan padahal jelas-jelas gak mengenyangkan dan nambahin bobot badan *ups*.  Suka laper mata kalau ada diskonan padahal diskon itu diembel-embeli minimal pembelian, yang tadinya gak mau beli apa-apa, jadinya beli apa saja, kan? Bisa dibayangkan, kalau masih begini juga,ketika menikah, kasian suami. Hehehe.

2.  Ngerem Kata
Untuk yang satu ini, emang udah sifat dasarnya perempuan yah hahaha susah sih. Ngerem kata ini gak cuma tentang kata terucap, melainkan juga kata tertulis. Misalnya kalau lagi ada persoalan, tanpa rem kita ungkapkan kebanyak orang. Kalau marah, langsung nyerocos semua yang ada dikepala dan hati dikeluarin. Kadang juga sampai ke media sosial. Itu bahaya banget kalo udah nikah. Semua orang bisa tau isi kamar kita kan? Jadi, seni ngerem kata ini sangat penting untuk dipelajari.

3. Bangun Lebih Pagi dan Produktif
Hayoooo, bangunnya kita udah pagi? Tapi bangun paginya malah dipake buat ngecek hape? Hahaha saya juga masih gitu.
Dicoba deh, bangun pagi, pagi banget sebelum subuh. Mulai dengan hal-hal yang "sebenernya malesin" buat dikerjain. Kayak ngerendem pakaian, nyapu, ngepel beberes dan lainnya. Emang sih, seorang pria menikahi perempuan bukan buat dijadiin pembokat. Tapi, ini melatih kinestetik kita. Anggeplah olahraga, buang kalori cemilan stok sebulan. Hahahaha.

Udah malem, sementara itu dulu. Lain waktu lanjut lagi yah insyaallah.

Salam Saya(ng)


B. Lampung, 23 september 2016

Assalamualaikum...

Mentemen, tadi saya habis rempong cari-cari darah segar buat ayah. Bukan karena Beliau udah berubah jadi vampir tapi karena mesti ngejalanin operasi insyaallah besok pagi pukul tujuh tiga puluh. Dianggota keluarga gak ada yang sama kayak ayah kecuali adik perempuan saya yang ngalamin disabilitas, jadi gak memungkinkan buat ngedonor. Kemarin udah cek jantung dan konsul anastesi. Alhamdulillah lancar. Tapi saya sempet ditanyain tentang buku yang lagi dibaca sama Abang PJ Perawat. Dengan wajah yang mengernyit saat saya sebut NARNIA. Tadi maghrib abis nganterin Jo yang udah ngerelain darahnya buat dipindahin ke ayah (saya iming-imingi dia dengan bilang abis ngedonor bakal turun berat badannya). Terus saya mesti tandatanganin kertas bermaterai buat kelengkapan berkas. Dan Abang PJ Perawat pun ngasih imbauan lagi...

The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader

"Ayahnya puasa yah mulai jam dua belas malem ini."
 "He'em." saya manggut, lagi khusuk ngisi data.

 "Minum juga gak boleh,"

 "Kok gitu? Entar dehidrasi."
 "Iyah, kalo perutnya diketok ama Dokter terus bunyi krucuk-krucuk jadinya dipulangin lagi ke ruangan."

 Saya nyengir. Terus balik kanan setelah sebelumnya bilang oke dan makasih.
Yakali, cuma karena saya masih seneng baca buku macem narnia, jadi diajak bicaranya pakek gaya anak-anak. Lagian, suara perut berisi itu bukan krucuk Bang, tapi bukbukbuk. Lagian yang kedua, pengarang Narnia kan orang dewasa, jadi gak ada salahnya baca.

 Sekali lagi, makasih atas segala bantuan temen-temen berupa apapun itu, sangat berarti.

Salam saya(ng)
Wasaalamualaikum.

NB:
Alhamdulillah anak momsel ada yang AB. Tadinya sempet waswas soalnya jo gak yakin juga ama goldarnya karena udah pernah cek duakali tapi hasilnya beda. Paling kalo hopeless yah goldar gue ama febri dicampurin.


B. Lampung 6 september 2016


Baru saja undangan dari tetangga singgah di tangan Sella lewat pintu rumah. Secara otomatis keinget Mas Dian yang bilang Abangnya mau nikahan jadi mau pulkam dulu sampe tanggal 26.

Belum juga lompat keingatan lain, udah kedengeran suara motornya.

"Ujannya deres," Sella cari-cari kalimat pembuka.

Mas Dian nya jawab iya sambil buka jaket. Ini, Beliau cepet banget keluar dari kepala Sella dan tau-tau udah ujanan di depan rumah.


B. Lampung, 21 september 2016