''Bagaimanapun kau memaksa mengalihkan arah angin ,pada akhirnya kau akan menyerah bukan karena lelah yang singgah ataupun rasa kalah ,kita berdua tau itu ,angin akan selalu berhembus ke arah semestinya yang harus ia tuju". - Sella S. Sembiga -
teruntukmu yang pernah menduduki singgasana dalam hatiku ,pada April Mei 2012 ,yang kini walaupun sudah tidak namun aku tetap peduli karena bagiku kau adalah salah satu guru yang patut ku kenang ,wahai pengalaman ...
teruntukmu yang kini sedang dirundung duka karena kembali dan kembali kehilangan sesuatu -yang mungkin seharusnya kau dan orang lain mengakui bahwa itu milikmu- yah ... seharusnya orang yang telah merebut milikmu menyadari bahwa ia telah merebut hakmu dari kendalimu ...
tak perlu kau menelan luka lebih lama lagi ,sayang ... kau paham maksudku ?? angin akan selalu berhembus pada tempat dimana seharusnya ia tuju ,begitupun cinta mu ,belahan jiwamu ,yang entah kini apakah masih mau ia dengan jujur mengakui bahwa semestinya ia tetap berada di sampingmu ,memeluk erat sukmamu dalam kehangatan kidungnya ,kidung cinta yang semestinya ia senandungkan kala malam berselimut gelap ,kala ayam berkokok atau pun kala ibu pergi ke pasar atau ayah ke kantor dan budi ke sekolah ...
aku paham tapi tak juga mengklaim apakah rasa mu yang kini sama seperti saat kita yang dulu berpisah ,sekejap memang ,tapi kau bagai kan seporsi cardinal cake yang aku makan di hotel Sheraton Bandung dua tahun silam ,manis legit memikat namun hanya selewat .. yah sekejap .
malam ini ku kembali menskroling layar hidup ,dimana ada elu-eluhanmu .. dimana seketika itupun aku kembali merasakan sakit ,ikut tercubit atas kalimat kalimat majemukmu yang remuk ,walau ku tau ,tak ada hubungannya denganku ,namun kau semoga bisa rasa ,aku selalu simpati padamu ,sayang .. walau tidak sebagai kekasih dalam nyata ,namun ku kira menjadi teman lebih baikkan ?? paling tidak kita tak perlu peduli akan berbusana seperti apa saat berjumpa nanti :)
teruntukmu yang pernah singgah di singgasana hatiku ,April Mei 2012 .
aku sempat memang menunggalkanmu dalam kenangan tapi aku harus menanggalkanmu memang dan aku benci jika kau tetap tinggal karena waktu tak mengizinkan itu. |
0 comments:
Post a Comment